Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Garut siap mencanangkan program pemasangan jaringan listrik atau kWh gratis untuk masyarakat kurang mampu yang banyak tinggal di pelosok desa di Kabupaten Garut dan belum teraliri listrik.
"Saat ini banyak warga belum menikmati listrik, dari persoalan itu kami memprakarsai program ini," kata Ketua APDESI Kabupaten Garut, Isep Basyir kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan Apdesimerupakan organisasi yang anggotanya merupakan perangkat desa atau kepala desa yang ingin menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu terkait pemerataan tenaga listrik ke seluruh daerah.
Data di lapangan, kata dia, rumah warga yang belum mendapatkan jaringan listrik masih banyak tersebar di seluruh desa dengan berbagai faktor salah satunya ketidakmampuan ekonomi.
"Rumah warga yang belum bisa menikmati listrik tersebar hampir di seluruh desa, jika dirata-rata, jumlahnya per desa mencapai 100 keluarga," katanya.
Isep menyampaikan program ini merupakan kerja sama Apdesi Kabupaten Garut dengan PT Sabion yang difasilitasi oleh Komisi VII DPR RI dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
"Saat ini kita masih menunggu proposal dari desa masing-masing, setelah semua terkumpul, kemudian akan kita kirimkan PLN Unit 3 Garut, kami berharap bulan depan program ini sudah bisa direalisasi," katanya.
Kepala Desa Sukasenang di Kecamatan Banyuresmi, Iwan Ridwan menyambut baik program APDESI Garut untuk membantu rumah tangga miskin yang selama ini belum menikmati jaringan listrik secara mandiri.
Menurut dia, program listrik gratis itu akan memberi dampak positif, di antaranya masyarakat akan mudah beraktivitas dan tetap produktif tanpa kendala jaringan listrik.
"Pemasangan kWh gratis yang diprakarsai Apdesi Garut ini tentu sangat positif dan besar manfaatnya bagi masyarakat," katanya.
Baca juga: Warga Garut bayar pemasangan kWh listrik dengan domba karena tidak punya uang
Baca juga: Pemkab Garut segera inventarisasi industri merugi dampak padam listrik
Baca juga: Tukang cukur Garut gembira dapat kompensasi PLN imbas padam listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saat ini banyak warga belum menikmati listrik, dari persoalan itu kami memprakarsai program ini," kata Ketua APDESI Kabupaten Garut, Isep Basyir kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan Apdesimerupakan organisasi yang anggotanya merupakan perangkat desa atau kepala desa yang ingin menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu terkait pemerataan tenaga listrik ke seluruh daerah.
Data di lapangan, kata dia, rumah warga yang belum mendapatkan jaringan listrik masih banyak tersebar di seluruh desa dengan berbagai faktor salah satunya ketidakmampuan ekonomi.
"Rumah warga yang belum bisa menikmati listrik tersebar hampir di seluruh desa, jika dirata-rata, jumlahnya per desa mencapai 100 keluarga," katanya.
Isep menyampaikan program ini merupakan kerja sama Apdesi Kabupaten Garut dengan PT Sabion yang difasilitasi oleh Komisi VII DPR RI dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
"Saat ini kita masih menunggu proposal dari desa masing-masing, setelah semua terkumpul, kemudian akan kita kirimkan PLN Unit 3 Garut, kami berharap bulan depan program ini sudah bisa direalisasi," katanya.
Kepala Desa Sukasenang di Kecamatan Banyuresmi, Iwan Ridwan menyambut baik program APDESI Garut untuk membantu rumah tangga miskin yang selama ini belum menikmati jaringan listrik secara mandiri.
Menurut dia, program listrik gratis itu akan memberi dampak positif, di antaranya masyarakat akan mudah beraktivitas dan tetap produktif tanpa kendala jaringan listrik.
"Pemasangan kWh gratis yang diprakarsai Apdesi Garut ini tentu sangat positif dan besar manfaatnya bagi masyarakat," katanya.
Baca juga: Warga Garut bayar pemasangan kWh listrik dengan domba karena tidak punya uang
Baca juga: Pemkab Garut segera inventarisasi industri merugi dampak padam listrik
Baca juga: Tukang cukur Garut gembira dapat kompensasi PLN imbas padam listrik
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020