Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Barat menyerahkan polymerase chain reaction (PCR) portable kepada 27 daerah dalam rangka mempercepat pelacakan virus corona baru atau COVID-19.
"Dengan PCR portable, rasio pengetesan metode uji usap PCR di Jabar diharapkan meningkat," kata Ketua Gugus Tugas Jabar Ridwan Kamil di Cirebon, Minggu.
Kang Emil sapaan Ridwan Kamil berharap rasio pengetesan di Jabar terus meningkat sehingga peta persebaran COVID-19 bisa dapat diketahui secara maksimal dan rantai penularan virus tersebut dapat diputus.
Dengan PCR portable lanjut Kang Emil, pengetesan COVID-19 dapat dilakukan di daerah pelosok Jabar, terutama yang sedang menerapkan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM).
Karena ukuran alat tersebut hanya sebesar koper kecil, sehingga PCR portabel mudah dibawa ke mana saja dan semua bisa dites dengan alat canggih itu.
"Polanya tidak usah warga yang datang ke laboratorium, tapi koper canggih ini bisa dibawa petugas menggunakan motor hingga ke gunung-gunung," ujarnya.
Kang Emil menambahkan merujuk organisasi kesehatan dunia (WHO) Provinsi Jawa Barat harus mengetes dengan metode uji usap sebanyak 500.000 atau satu persen dari jumlah penduduk.
Dan berdasarkan data Pikobar pada Minggu (30/8) pukul 14.30 WIB, Gugus Tugas Jabar sudah mengetes dengan metode PCR sebanyak 223.287 spesimen.
"Ini adalah inovasi yang kami hadirkan khususnya kepada wilayah yang membutuhkan kenaikan rasio. Harapannya rasio testing naik dan kami bisa mengendalikan COVID-19," katanya.
Ketua Gugus Tugas Jabar Ridwan Kamil menyerahkan secara simbolis PCR portable kepada Wali Kota Cirebon di Kantor Balai Kota Cirebon, Minggu (30/8).
Penyerahan tersebut disaksikan langsung oleh 26 kepala daerah lainnya melalui video conference.
Baca juga: Kabupaten Bogor optimistis penuhi target tes usap standar WHO
Baca juga: UGJ Cirebon peroleh bantuan mesin ekstraksi dan PCR dari Pemprov Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dengan PCR portable, rasio pengetesan metode uji usap PCR di Jabar diharapkan meningkat," kata Ketua Gugus Tugas Jabar Ridwan Kamil di Cirebon, Minggu.
Kang Emil sapaan Ridwan Kamil berharap rasio pengetesan di Jabar terus meningkat sehingga peta persebaran COVID-19 bisa dapat diketahui secara maksimal dan rantai penularan virus tersebut dapat diputus.
Dengan PCR portable lanjut Kang Emil, pengetesan COVID-19 dapat dilakukan di daerah pelosok Jabar, terutama yang sedang menerapkan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM).
Karena ukuran alat tersebut hanya sebesar koper kecil, sehingga PCR portabel mudah dibawa ke mana saja dan semua bisa dites dengan alat canggih itu.
"Polanya tidak usah warga yang datang ke laboratorium, tapi koper canggih ini bisa dibawa petugas menggunakan motor hingga ke gunung-gunung," ujarnya.
Kang Emil menambahkan merujuk organisasi kesehatan dunia (WHO) Provinsi Jawa Barat harus mengetes dengan metode uji usap sebanyak 500.000 atau satu persen dari jumlah penduduk.
Dan berdasarkan data Pikobar pada Minggu (30/8) pukul 14.30 WIB, Gugus Tugas Jabar sudah mengetes dengan metode PCR sebanyak 223.287 spesimen.
"Ini adalah inovasi yang kami hadirkan khususnya kepada wilayah yang membutuhkan kenaikan rasio. Harapannya rasio testing naik dan kami bisa mengendalikan COVID-19," katanya.
Ketua Gugus Tugas Jabar Ridwan Kamil menyerahkan secara simbolis PCR portable kepada Wali Kota Cirebon di Kantor Balai Kota Cirebon, Minggu (30/8).
Penyerahan tersebut disaksikan langsung oleh 26 kepala daerah lainnya melalui video conference.
Baca juga: Kabupaten Bogor optimistis penuhi target tes usap standar WHO
Baca juga: UGJ Cirebon peroleh bantuan mesin ekstraksi dan PCR dari Pemprov Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020