Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Jawa Barat, mendapatkan bantuan mesin ekstraksi otomatis dan "Polymerase Chain Reaction" (PCR) dari Pemerintah Provinsi Jabar, untuk mempercepat tes COVID-19.

"Kami mendapatkan bantuan alat PCR dan ekstraksi otomatis dari Provinsi," kata Rektor UGJ Cirebon Mukarto Siswoyo di Cirebon, Rabu.

Dia mengatakan dengan adanya bantuan ekstraksi otomatis dan PCR ini diharapkan pengetesan COVID-19 khususnya di wilayah Cirebon, Kuningan, Majalengka dan Indramayu akan semakin cepat.

Bantuan tersebut lanjut Mukarto juga bisa meningkatkan cakupan tes usap PCR, karena dengan mesin ekstraksi otomatis ini bisa lebih cepat dalam mendeteksi virus corona baru atau COVID-19.

"Kalau sebelumnya kami bisa melakukan tes COVID-19 sebanyak 200 sampai 300 sampel per hari dengan adanya mesin ini bisa bertambah mencapai 600 sampel per hari," ujarnya.

Dia melanjutkan UGJ tidak memungut biaya untuk pengetesan COVID-19 dan pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Pemkab Kabupaten Cirebon.

Dia berharap pada masa pendemi seperti saat ini UGJ bisa mengabdi kepada masyarakat dengan kemampuan yang dimiliki.

"Kita berharap bisa lebih baik lagi dalam pengabdian. Kami sudah menyiapkan mental untuk terus bekerja dalam jangka yang panjang. FK UGJ berkomitmen untuk memaksimalkan pengabdian kepada masyarakat," katanya.

Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil: Kabupaten Sumedang miliki alat "PCR mobile"

Baca juga: Menristek: Biofarma produksi dua juta alat tes PCR mulai September

Baca juga: Pemkot Bogor segera miliki labaratorium pengujian PCR corona

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020