Bandung, 1/12 (ANTARA)- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung, Jawa Barat, Gunadi Sukma Bhinekas, menyatakan Kota Bandung bukanlah daerah endemi filariasis (kaki gajah), jadi tidak perlu dilakukan pengobatan massal.

"Kota Bandung bukan daerah endemi kaki gajah, jadi buat apa melakukan pengobatan massal. Bisa-bisa nanti yang sehat menjadi sakit," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa.

Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan sampel uji darah kepada 200 orang yang ada di kawasan Babakan Ciparay dan hasilnya menyatakan negatif virus filariasis.

Jadi, menurutnya, tidak perlu dilakukan pengobatan massal. Begitu juga dengan Enok Supiyati (47) warga Babakan Ciparay, ketika diuji sampel darahnya negatif filariasis.

"Mungkin saja penyakit itu bawaan dari daerah lain, yang pasti ketika dicek negatif. Pengobatan kaki gajah itu kan setiap tahun selama lima tahun, jadi tidak bisa langsung sembuh," ujarnya.

Wali Kota Bandung, Dada Rosada mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut Dinkes Kota sedang melakukan penerapan operasional di daerah warga yang terjangkit filariasis.

"Sebagaimana diketahui Kota Bandung bukan merupakan kawasan endemi filariasis jadi tidak usah ada pengobatan masal," imbuhnya.

Sebelumnya, Dinkes menyatakan warga Kota Bandung yang terkena filariasis hanya seorang, yakni Enok Supiyati (47) warga Babakan Ciparayar, saat ini Dikes sedang menyelidiki awal mula penyakit tersebut.

"Kami sedang mengecek kebenaran penyakit filariasis yang diidap Enok, sebab Kota Bandung bukan daerah endemis filariasis. Sedangkan dua warga dari Cinambo dan Babakan Ciamis, mengidap filariasis semenjak dari Solo, sebelum datang ke Bandung," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Bandung, Rita Verita, kepada wartawan.

Ia menjelaskan, Enok diduga mengidap penyakit filariasis atau kaki gajah sudah empat tahun. Makanya, saat ini Dinkes sedang melakukan investigasi di kediaman Enok untuk mengetahui asal mula penyakit tersebut.

"Kami lagi ngecek ke rumah pasien di Babakan Ciparay untuk memastikan apakah penyakit itu filariasis atau bukan. Soalnya kan Bandung bukan daerah endemis filariasis," ujarnya.

Rita mengaku, Dinkes Kota Bandung menerima laporan tentang pasien yang di duga terkena filariasis itu dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) pada Rabu (25/11).

Untuk memastikan penyakit tersebut filariasis, Dinkes langsung mengirim petugas ke rumah pasien, ia menjelaskan.***3***

Ahmad Sayuti
(U.PSO-060/B/E001/E001) 01-12-2009 15:17:52

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009