Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah menjelaskan penurunan harga sayuran di pasaran diakibatkan oleh sejumlah faktor yang terjadi selama pandemi COVID-19 antara lain melemah daya beli masyarakat.

Selain itu masyarakat kini lebih memprioritaskan belanja kebutuhan pokok dibandingkan sayuran di luar kebutuhan pokok.

"Mungkin ya (daya beli menurun) sebagai salah satu faktor, tapi tidak bisa disimpulkan demikian juga ya, mungkin saja sayuran dianggap komoditas pangan yang tidak dijadikan prioritas untuk dibeli," kata Elly di Bandung, Rabu.

Saat ini, dia menjelaskan ada sejumlah komoditas sayuran yang harganya menurun di pasaran. Yang turunnya paling signifikan ialah sayuran jenis tomat, dan cabai rawit.

Untuk tomat yang biasanya seharga Rp10 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp8 ribu per kilogram. Lalu cabai rawit yang biasanya seharga Rp40 ribu per kilogram, kini turun menjadi sekitar Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram.

Meski begitu, Elly mengungkapkan ada sejumlah komoditas sayuran yang harganya relatif stabil seperti bawang putih, bawang merah, dan cabe merah. Pasalnya, kata dia, tiga komoditas itu masuk ke dalam kebutuhan pokok.

"Sekarang masyarakat membeli kebutuhan pokok yang dianggap sangat dibutuhkan, maksud saya ada beberapa jenis sayuran yang prioritas dan ada juga yang dianggap kurang prioritas," kata dia.

Elly mengatakan penurunan harga itu bisa dianggap sebagai keuntungan bagi Kota Bandung, karena menurutnya Kota Bandung adalah daerah konsumen. Sehingga, ia tidak menyiapkan langkah khusus dalam hal penurunan harga sejumlah sayuran ini.

"Kalau untuk menstabilkan harga sayuran supaya naik lagi, itu harus upaya teman-teman dari daerah produsen," katanya.

Baca juga: Hindari PHK massal, Disdagin harapkan Pemkot Bandung izinkan mal buka

Baca juga: Awasi parsel lebaran kedaluwarsa, Disdagin Kota Bandung akan lakukan sidak

Baca juga: Disdagin Kota Bandung jamin ketersediaan masker medis mencukupi di pasaran

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020