Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan Indonesia mendapat akses terhadap 30 juta vaksin COVID-19 yang diproduksi PT Bio Farma sampai akhir 2020.

"Kita berharap sampai akhir tahun kita bisa mempunyai akses terhadap 30 juta vaksin produksi di Biofarma. Ini merupakan inisiatif yang paling depan," katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Selain itu, Airlangga mengatakan pemerintah juga sedang mengupayakan terkait uji klinik fase ke-3 antara PT Kimia Farma dengan Wuhan Institute Biological Products di Uni Emirat Arab (UEA) yang sedang dijalani.

Tak hanya itu, ia menyebutkan kerja sama pengembangan vaksin turut dilakukan oleh Astra Zeneca, Moderna/Institute of Allergy and Infectious Diseases.

"Kerja sama juga dilakukan antara Kalbe dengan Genexine Korea," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah Indonesia akan memperoleh vaksin sebagai public goods dengan harga direntang 5-10 dolar AS melalui GAVI/CEPI.

"Berbagai vaksin ini diharapkan dapat memastikan COVID-19 untuk dihentikan atau dimitigasi," katanya.

Baca juga: Satgas : Upaya Pemerintah cari vaksin corona lebih awal untuk lindungi masyarakat

Baca juga: Presiden sebut Indonesia dapat pengadaan vaksin jumlah besar hingga 2021

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020