Kepolisian Daerah Jawa Barat menjadikan PT Biofarma sebagai objek strategis pengamanan di tengah pandemi karena industri tersebut diproyeksikan bakal menjadi produsen vaksin COVID-19.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudy Sufahriadi dalam keterangannya di Bandung, Jumat, mengatakan bahwa PT Bio Farma saat ini cukup berperan besar dalam perlawanan menghadapi COVID-19.

Maka dari itu, sebagai objek strategis, kata Kapolda, Bio Farma wajib mendapatkan pengamanan aparat kepolisian.

"Kami kepolisian hadir di sini membantu memberikan keamanan, dan akan membantu secara maksimal," kata Rudy.

Jika ada kebutuhan lainnya soal pengawalan maupun pengamanan, kata Rudy, PT Bio Farma bisa segera berkoordinasi dengan kepolisian.

"Apabila ada kebutuhan pengamanan atau pengawalan dan lain-lainnya, bisa dikoordinasikan dengan kami, dan kami akan membantu semaksimal mungkin," katanya.

Ia menilai Bio Farma adalah BUMN produsen vaksin yang saat ini berkembang menjadi perusahaan life science yang telah berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa, baik di Indonesia maupun mancanegara.

Berkaitan dengan vaksin COVID-19, saat ini Bio Farma menyatakan mampu memproduksi 100 juta dosis dalam 1 tahun.

Pada bulan Desember 2020, ada penambahan gedung produksi untuk vaksin COVID-19 yang mampu memproduksi 150 juta dosis dalam 1 tahun. Dengan demikian, Bio Farma akan memproduksi 250 juta dosis vaksin COVID-19.

Baca juga: Biofarma pastikan Indonesia prioritas penyaluran vaksin COVID-19

Baca juga: Menristek: Biofarma produksi dua juta alat tes PCR mulai September

Baca juga: Erick sebut Pemerintah berupaya tingkatkan produksi vaksin COVID-19

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020