Dua anggota DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat, terjangkit positif COVID-19 hasil tes usap massal yang diselenggarakan pemerintah daerah untuk mendeteksi secara dini penyebaran wabah virus corona itu.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Sabtu, membenarkan adanya dua anggota DPRD Garut positif COVID-19 untuk selanjutnya menjalani isolasi dan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut.
"Sekarang mereka sudah menjalani isolasi di rumah sakit," kata Helmi.
Ia menuturkan, dua anggota DPRD Garut itu berdomisili di Kecamatan Bayongbong dan Cisurupan yang saat ini tim gugus tugas sedang melakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap kontak erat di daerah itu.
Menurut dia, penularan COVID-19 terhadap dua wakil rakyat itu kemungkinan dari luar daerah, untuk itu perlu dilakukan penelusuran dan tes usap bagi orang yang pernah kontak fisik dengannya.
"Sedang dilakukan penelusuran, (penularan) kemungkinan dari luar," katanya.
Ia menambahkan, selain dua anggota DPRD Garut ada juga seorang masyarakat umum asal Kecamatan Pangatikan yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada Jumat (14/8).
"Kemarin itu ada tiga kasus baru yang dua berasal dari DPRD, satu masyarakat," katanya.
Baca juga: Alasan KBM tatap muka di Garut batal
Ia menambahkan, adanya kasus baru positif COVID-19 di lingkungan kerja DPRD Garut, maka kantor tersebut ditutup dan diberlakukan sistem kerja dari rumah selama dua pekan ke depan.
"Dalam dua minggu ini kantor DPRD diliburkan, akan WFH (work from home) dulu," katanya.
Sementara itu, tercatat kasus positif COVID-19 di Garut sudah mencapai 59 kasus, sebanyak 37 orang sudah dinyatakan sembuh, tiga orang meninggal dunia dan sisanya masih menjalani perawatan medis.
Baca juga: Di Garut ditemukan sekolah belum siap KBM tatap muka
Baca juga: Bupati Garut tutup kantor pemerintah jika ada PNS terpapar COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Sabtu, membenarkan adanya dua anggota DPRD Garut positif COVID-19 untuk selanjutnya menjalani isolasi dan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut.
"Sekarang mereka sudah menjalani isolasi di rumah sakit," kata Helmi.
Ia menuturkan, dua anggota DPRD Garut itu berdomisili di Kecamatan Bayongbong dan Cisurupan yang saat ini tim gugus tugas sedang melakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap kontak erat di daerah itu.
Menurut dia, penularan COVID-19 terhadap dua wakil rakyat itu kemungkinan dari luar daerah, untuk itu perlu dilakukan penelusuran dan tes usap bagi orang yang pernah kontak fisik dengannya.
"Sedang dilakukan penelusuran, (penularan) kemungkinan dari luar," katanya.
Ia menambahkan, selain dua anggota DPRD Garut ada juga seorang masyarakat umum asal Kecamatan Pangatikan yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada Jumat (14/8).
"Kemarin itu ada tiga kasus baru yang dua berasal dari DPRD, satu masyarakat," katanya.
Baca juga: Alasan KBM tatap muka di Garut batal
Ia menambahkan, adanya kasus baru positif COVID-19 di lingkungan kerja DPRD Garut, maka kantor tersebut ditutup dan diberlakukan sistem kerja dari rumah selama dua pekan ke depan.
"Dalam dua minggu ini kantor DPRD diliburkan, akan WFH (work from home) dulu," katanya.
Sementara itu, tercatat kasus positif COVID-19 di Garut sudah mencapai 59 kasus, sebanyak 37 orang sudah dinyatakan sembuh, tiga orang meninggal dunia dan sisanya masih menjalani perawatan medis.
Baca juga: Di Garut ditemukan sekolah belum siap KBM tatap muka
Baca juga: Bupati Garut tutup kantor pemerintah jika ada PNS terpapar COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020