Inggris menyatakan insiden besar di Kota Manchester, yang memungkinkan dibentuknya "struktur komando pusat" guna membantu menangani lonjakan kasus virus corona, seperti dikutip pejabat setempat, Minggu.
Menteri Kesehatan Matt Hancock pada Kamis mengatakan penguncian COVID-19 di wilayah utara Inggris, yang mencakup Manchester Raya, bagian dari Yorkshire Barat dan Lancashire Timur, akan diperketat lantaran tingginya tingkat penularan.
"Meski dewan dan organisasi mitra sedang bekerja keras mengatasi dampak pandemi sejak awal tahun ini, status insiden besar diartikan bahwa kami dapat meningkatkan (penguncian) ini lebih ketat," kata Pimpinan Dewan Kota Manchester, Richard Leese, di Manchester Evening News.
"Hal itu memungkinkan terbentuknya struktur komando pusat untuk mengawasi respons serta memungkinkan lembaga yang terlibat memanfaatkan sumber daya ekstra."
Dewan setempat tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar.
Pandemi COVID-19 telah menelan lebih dari 46.000 korban jiwa di Inggris, yang merupakan jumlah kematian tertinggi ke empat di dunia, menurut hitungan Reuters pada Minggu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vaksin COVID-19 Imperial College Inggris bakal perluas uji klinis
Baca juga: Kucing peliharaan di Inggris jadi hewan pertama yang positif virus corona
Baca juga: Lebih dari 70 buruh tani di Inggris positif COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Menteri Kesehatan Matt Hancock pada Kamis mengatakan penguncian COVID-19 di wilayah utara Inggris, yang mencakup Manchester Raya, bagian dari Yorkshire Barat dan Lancashire Timur, akan diperketat lantaran tingginya tingkat penularan.
"Meski dewan dan organisasi mitra sedang bekerja keras mengatasi dampak pandemi sejak awal tahun ini, status insiden besar diartikan bahwa kami dapat meningkatkan (penguncian) ini lebih ketat," kata Pimpinan Dewan Kota Manchester, Richard Leese, di Manchester Evening News.
"Hal itu memungkinkan terbentuknya struktur komando pusat untuk mengawasi respons serta memungkinkan lembaga yang terlibat memanfaatkan sumber daya ekstra."
Dewan setempat tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar.
Pandemi COVID-19 telah menelan lebih dari 46.000 korban jiwa di Inggris, yang merupakan jumlah kematian tertinggi ke empat di dunia, menurut hitungan Reuters pada Minggu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vaksin COVID-19 Imperial College Inggris bakal perluas uji klinis
Baca juga: Kucing peliharaan di Inggris jadi hewan pertama yang positif virus corona
Baca juga: Lebih dari 70 buruh tani di Inggris positif COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020