Argentina mulai melakukan uji klinis pengobatan COVID-19 dengan menggunakan serum hiperimun yang dikembangkan dengan antibodi yang berasal dari kuda, menurut otoritas laboratorium yang terlibat pengujian, Rabu.
Serum, buatan perusahaan bioteknologi Inmunova, didapat melalui suntikan protein SARS-CoV-2, yang membuat hewan mampu menghasilkan antibodi penawar dalam jumlah besar. Plasma kemudian diekstraksi dari kuda dan dimurnikan lalu diproses.
Setelah hasil tes di laboratorium positif, uji klinis untuk mempelajari keampuhan serum akan dilakukan terhadap 242 pasien COVID-19 dengan kondisi sedang hingga parah, demikian pihak laboratorium.
"Jika kita dapat mengurangi replika virus dalam beberapa hari pertama, maka kita tidak hanya mengurangi muatan virus dari penyakit itu dan kasus yang dialami pasien... tetapi kita pikir bahwa kapasitas penawar ini akan memungkinkan pasien menunjukkan respons imun mereka sendiri," kata Fernando Goldbaum, direktur ilmiah Inmunova.
Melalui panggilan video, Goldbaum mengatakan uji coba telah dimulai pada Senin dan hasil pertama diprediksikan antara Oktober dan November.
Sejauh ini Argentina mencatat hampir 175.000 kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan sekitar 3.200 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vaksin COVID-19 Imperial College Inggris bakal perluas uji klinis
Baca juga: Biofarma: Uji klinis di Indonesia percepat penemuan vaksin corona
Baca juga: LIPI pastikan kandidat 27 vaksin COVID-19 masuk uji klinis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Serum, buatan perusahaan bioteknologi Inmunova, didapat melalui suntikan protein SARS-CoV-2, yang membuat hewan mampu menghasilkan antibodi penawar dalam jumlah besar. Plasma kemudian diekstraksi dari kuda dan dimurnikan lalu diproses.
Setelah hasil tes di laboratorium positif, uji klinis untuk mempelajari keampuhan serum akan dilakukan terhadap 242 pasien COVID-19 dengan kondisi sedang hingga parah, demikian pihak laboratorium.
"Jika kita dapat mengurangi replika virus dalam beberapa hari pertama, maka kita tidak hanya mengurangi muatan virus dari penyakit itu dan kasus yang dialami pasien... tetapi kita pikir bahwa kapasitas penawar ini akan memungkinkan pasien menunjukkan respons imun mereka sendiri," kata Fernando Goldbaum, direktur ilmiah Inmunova.
Melalui panggilan video, Goldbaum mengatakan uji coba telah dimulai pada Senin dan hasil pertama diprediksikan antara Oktober dan November.
Sejauh ini Argentina mencatat hampir 175.000 kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan sekitar 3.200 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vaksin COVID-19 Imperial College Inggris bakal perluas uji klinis
Baca juga: Biofarma: Uji klinis di Indonesia percepat penemuan vaksin corona
Baca juga: LIPI pastikan kandidat 27 vaksin COVID-19 masuk uji klinis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020