Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat berharap tidak ada kasus COVID-19 dari pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2020 di daerah itu.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani Gelung Sakti menuturkan hingga saat ini belum ditemukan kasus reaktif dari hasil tes usap dan tes cepat peserta UTBK.
"Kita telah melaksanakan tes cepat dan tes usap terhadap calon mahasiswa peserta UTBK. Dan hingga hari ini, laporannya belum ada yang ditemukan positif atau reaktif COVID-19," kata Berli Hamdani Gelung Sakti yang juga Kepala Dinas Kesehatan Jabar di Bandung, Rabu.
Jumlah mahasiswa yang akan mengikuti UTBK SBMPTN di Jabar sebanyak 80.792 peserta di tujuh perguruan tinggi negeri yakni Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Universitas Siliwangi (Unsil) dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
"Jadi ada beberapa kebijakan yang bertujuan untuk melindungi keselamatan peserta tes. Seratus persen harus memenuhi protokol kesehatan," tegas
Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial, Setda Provinsi Jabar, Dewi Sartika mengatakan jumlah peserta UTBK-SBMPTN di perguruan tinggi Jabar yakni 80.792 orang.
Adapun rinciannya ialah ITB 16.648 peserta, Unpad 11.032 peserta, IPB 14.887 peserta, UPI 15.234 peserta, ISBI 7.206 peserta, Unsika 7.296 peserta, dan Unsil 8.489 peserta.
Menurut Dewi, pelaksanaan tes UTBK-SBMPTN dibagi menjadi dua gelombang yakni gelombang satu berlangsung 5-14 Juli 2020 sedangkan gelombang dua pada tanggal 20-29 Juli 2020 dan setiap gelombang digelar dua sesi per hari.
"Jika ada peserta yang sakit dan tidak bisa ikut atau berhalangan hadir, ini masih dimungkinkan ikut tes pada gelombang kedua. Yang jelas dari tim panitia UTBK akan melayani sebaik-baiknya bagi peserta yang sudah terdaftar menjalani UTBK," kata dia.
Ia mengatakan pelaksanaan UTBK di setiap perguruan tinggi tersebar di beberapa lokasi seperti ITB menggelar UTBK di kampus ITB, SMA Negeri 1, 2, 3, 4, dan SMA 5 Kota Bandung.
Sedangkan, UTBK Unpad hanya berlangsung di kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Sementara untuk lokasi pelaksanaan UTBK IPB tersebar di beberapa tempat dan selain di kampus IPB, UTBK digelar di 16 SMA/SMK Kabupaten/Kota Bogor, begitu juga dengan UPI dan ISBI.
Untuk UTBK Unsil dan Unsika berlangsung di kampus masing-masing.
Dewi mengatakan Pemprov Jabar sudah menyampaikan berbagai rekomendasi kepada tujuh perguruan tinggi negeri mulai dari pembatasan interaksi, menyiapkan protokol pencegahan penyebaran COVID-19, memiliki satuan tugas, menyediakan pelayanan kesehatan, sampai menyiapkan ruang kesehatan dan ambulans.
"Kemudian pengecekan suhu juga harus dilakukan. Peserta dibatasi bagi yang berdomisili di Jabar. Ini untuk menghindari 'imported case'," kata dia.
"Dan yang pasti, mereka membuat surat pernyataan untuk bertanggungjawab selama kegiatan UTBK termasuk berkoordinasi dengan kabupaten/kota tempat pelaksanaan kegiatan. Bagaimana mereka menyiapkan keamanan di sekitar lokasi pelaksanaan UTBK, dan protokol teknis kesehatan UTBK," lanjut dia.
Baca juga: UPI gelar tes cepat COVID-19 untuk peserta UTBK - SBMPTN
Baca juga: Pemprov Jabar gelar tes cepat bagi peserta UTBK di tujuh kampus negeri
Baca juga: IPB saat gelar UTBK terapkan protokol COVID-19 secara ketat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani Gelung Sakti menuturkan hingga saat ini belum ditemukan kasus reaktif dari hasil tes usap dan tes cepat peserta UTBK.
"Kita telah melaksanakan tes cepat dan tes usap terhadap calon mahasiswa peserta UTBK. Dan hingga hari ini, laporannya belum ada yang ditemukan positif atau reaktif COVID-19," kata Berli Hamdani Gelung Sakti yang juga Kepala Dinas Kesehatan Jabar di Bandung, Rabu.
Jumlah mahasiswa yang akan mengikuti UTBK SBMPTN di Jabar sebanyak 80.792 peserta di tujuh perguruan tinggi negeri yakni Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Universitas Siliwangi (Unsil) dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
"Jadi ada beberapa kebijakan yang bertujuan untuk melindungi keselamatan peserta tes. Seratus persen harus memenuhi protokol kesehatan," tegas
Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial, Setda Provinsi Jabar, Dewi Sartika mengatakan jumlah peserta UTBK-SBMPTN di perguruan tinggi Jabar yakni 80.792 orang.
Adapun rinciannya ialah ITB 16.648 peserta, Unpad 11.032 peserta, IPB 14.887 peserta, UPI 15.234 peserta, ISBI 7.206 peserta, Unsika 7.296 peserta, dan Unsil 8.489 peserta.
Menurut Dewi, pelaksanaan tes UTBK-SBMPTN dibagi menjadi dua gelombang yakni gelombang satu berlangsung 5-14 Juli 2020 sedangkan gelombang dua pada tanggal 20-29 Juli 2020 dan setiap gelombang digelar dua sesi per hari.
"Jika ada peserta yang sakit dan tidak bisa ikut atau berhalangan hadir, ini masih dimungkinkan ikut tes pada gelombang kedua. Yang jelas dari tim panitia UTBK akan melayani sebaik-baiknya bagi peserta yang sudah terdaftar menjalani UTBK," kata dia.
Ia mengatakan pelaksanaan UTBK di setiap perguruan tinggi tersebar di beberapa lokasi seperti ITB menggelar UTBK di kampus ITB, SMA Negeri 1, 2, 3, 4, dan SMA 5 Kota Bandung.
Sedangkan, UTBK Unpad hanya berlangsung di kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Sementara untuk lokasi pelaksanaan UTBK IPB tersebar di beberapa tempat dan selain di kampus IPB, UTBK digelar di 16 SMA/SMK Kabupaten/Kota Bogor, begitu juga dengan UPI dan ISBI.
Untuk UTBK Unsil dan Unsika berlangsung di kampus masing-masing.
Dewi mengatakan Pemprov Jabar sudah menyampaikan berbagai rekomendasi kepada tujuh perguruan tinggi negeri mulai dari pembatasan interaksi, menyiapkan protokol pencegahan penyebaran COVID-19, memiliki satuan tugas, menyediakan pelayanan kesehatan, sampai menyiapkan ruang kesehatan dan ambulans.
"Kemudian pengecekan suhu juga harus dilakukan. Peserta dibatasi bagi yang berdomisili di Jabar. Ini untuk menghindari 'imported case'," kata dia.
"Dan yang pasti, mereka membuat surat pernyataan untuk bertanggungjawab selama kegiatan UTBK termasuk berkoordinasi dengan kabupaten/kota tempat pelaksanaan kegiatan. Bagaimana mereka menyiapkan keamanan di sekitar lokasi pelaksanaan UTBK, dan protokol teknis kesehatan UTBK," lanjut dia.
Baca juga: UPI gelar tes cepat COVID-19 untuk peserta UTBK - SBMPTN
Baca juga: Pemprov Jabar gelar tes cepat bagi peserta UTBK di tujuh kampus negeri
Baca juga: IPB saat gelar UTBK terapkan protokol COVID-19 secara ketat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020