Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum meminta kepada para jurnalis untuk memberikan informasi yang edukatif, hiburan, persatuan dan kesatuan serta bukan berita bohong, karena media mempunyai dampak luar biasa terhadap tatanan kehidupan bermasyarakat.

"Wartawan itu bisa memuji atau mencaci. Jadi, aktivitas dunia ini salah satunya tergantung bagaimana informasi yang diberikan pers kepada khalayak," kata Uu sapaan akrabnya saat mengunjungi Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Majalengka, Minggu.

Uu mengatakan wartawan itu ratu dunia, untuk itu harus mampu memberikan edukasi terhadap para warga net dalam menggunakan media sosial (medsos), agar tidak menyebarkan kebencian dan hoaks.

Karena lanjut Uu jurnalis itu mampu mengarahkan dan memberikan informasi kepada masyarakat baik sifatnya positif maupun negatif.

Namun Uu mengaku tidak alergi terkait kritik dari madia, karena itu merupakan fungsi media sebagai kontrol sosial.

"Namun kalau ada kekurangan atau kritik terhadap pemerintah, itu bisa disampaikan dengan cara cara baik sesuai peraturan hukum yang berlaku," ujar Uu.

Dia menambahkan selain harus memberikan kritik sosial, media juga harus memberikan informasi yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Atau berkaitan dengan human interest yang terjadi di tengah masyarakat.

Kabar itu penting dilakukan, mengingat keterbatasan pemerintah dalam menggali secara luas informasi yang terjadi di lapangan.

"Contohnya kemarin, saya dapat informasi di media warga miskin di Sukabumi yang terlantar. Lalu, di Cianjur jalan rusak. Saya langsung terjun ke lapangan. Itulah salah satu fungsi media yang memberikan manfaat bagi publik," katanya.

Ketua PWI Kabupaten Majalengka Jejep Falahul Alam mengatakan wartawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus selalu berpegang teguh pada kode etik jurnalistik, Peraturan Dewan Pers dan UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.

"Bahkan untuk mengingat tugas tersebut, kami dari PWI Majalengka membuat baliho besar di sekre PWI, terkait 11 poin kode etik jurnalistik. Ini untuk menghindari praktik berita bohong, mengadu domba, pentingnya hak jawab dan koreksi, cover both side, dll," kata Jejep.

Pada saat mengunjungi Sekretariat PWI Majalengka, Wagub Jabar juga didampingi Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Pepep Saeful Hidayat dan Anggota DPRD Kabupaten Majalengka Fajar Shidiq.

Pada pertemuan tersebut langsung diterima Ketua PWI Kabupaten Majalengka Jejep Falahul Alam, Sekretaris PWI Asep Trisno serta anggota maupun badan otonom (banom) PWI setempat.

Baca juga: 127 jurnalis di dunia meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona

Baca juga: Dewan Pers ingatkan perlindungan jurnalis selama era normal baru

Baca juga: Menkominfo apresiasi kerja jurnalis saat pandemi corona

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020