Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan tingkat fatalitas wabah COVID-19 di Kota Bandung sudah tidak lagi ganas setelah melalui sejumlah fase pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga saat ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan hal tersebut dikarenakan penanganan pasien COVID-19 hingga saat ini semakin membaik, sehingga tidak ada lagi gelombang kasus kematian yang cukup banyak.

"Dulu di Bandung itu virus itu begitu cepat menuju kematian. Sekarang itu justru kematian itu menjauh, kebanyakan sembuh, jadi dulu ganas, sekarang tidak lagi ganas," kata Ema di Balai Kota Bandung, Selasa.

Selain itu, menurutnya tingkat imunitas masyarakat semakin membaik dibandingkan fase awal masuknya wabah tersebut. Menurutnya masyarakat kini sudah tak rentan terpapar virus corona dan mulai berdisiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Artinya kesembuhan dan pengendalian itu di Bandung cukup baik, saya yakin suatu waktu cepat atau lambat bahwa itu akan kembali kepada situasi yang kita harapkan," kata dia.

Baca juga: Rutan Kebonwaru Bandung mulai terima tahanan baru

Berdasarkan data Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov) Kota Bandung, sejak awal dilaksanakannya PSBB pada 22 April 2020, sudah ada sebanyak 34 orang yang meninggal akibat COVID-19.

Namun setelah dua bulan berlalu atau hingga 22 Juni 2020, jumlah kematian hanya bertambah enam kasus, menjadi 40 kasus kematian. 

Sedangkan sejak tanggal 17 Maret hingga 22 April atau sebelum adanya PSBB, jumlah kasus kematian mencapai 34 kasus dalam waktu hanya satu bulan lebih. Sehingga ia mengklaim penanganan pasien COVID-19 pasca adanya PSBB sudah membaik.

"Artinya kinerja penanganan pandemi ini bagus. Tapi kan silakan saja masyarakat yang menilai," katanya.

Baca juga: Pemkot Bandung antisipasi gelombang kedua COVID-19 meski grafik melandai

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020