Masjid Agung di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kembali menggelar Shalat Jumat dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan adaptasi kebiasaan baru setelah hampir dua bulan ditutup untuk kegiatan shalat berjamaah karena khawatir terjadi penyebaran wabah COVID-19.
"Alhamdulillah sudah bisa lihat sendiri bagaimana antusias warga Sumedang bisa melaksanakan Shalat Jumat," kata Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan usai melaksanakan kegiatan jumatan di Masjid Agung Sumedang, Jumat.
Ia menuturkan, Masjid Agung Sumedang sebelumnya ditutup untuk kegiatan Shalat Jumat sebagai langkah pemerintah dalam mencegah penyebaran wabah COVID-19.
Pemerintah, lanjut dia, kemudian menerapkan AKB atau normal baru sehingga Masjid Agung Sumedang dapat dibuka untuk kegiatan Shalat Jumat dengan syarat menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Masjid Cianjur terapkan protokol kesehatan saat shalat berjamaah
"Ini jumatan pertama di Kabupaten Sumedang dan mereka tetap melaksanakan protokol kesehatan karena itu syarat wajib yang harus kita laksanakan," katanya.
Ia menyampaikan, sesuai prtokol kesehatan dalam aturan AKB bahwa jamaah wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh, kemudian disemprot disinfektan, pakai masker dan membersihkan diri seperti cuci tangan sebelum masuk masjid.
Ia berharap, kegiatan Shalat Jumat berjamaah di Masjid Agung Sumedang dapat terus dilaksanakan dan wabah COVID-19 hilang di Sumedang umumnya di dunia.
Baca juga: Sejumlah warga Depok bersyukur bisa menunaikan Shalat Jumat
"Saya harap tetap seperti ini sampai betul-betul COVID-19 ini hilang di muka bumi ini," katanya.
Salah seorang jamaah, Atang mengatakan syukur telah dibuka kembali Masid Agung Sumedang yang selama ini sudah lima kali tidak menunaikan Shalat Jumat di masjid terbesar di Kabupaten Sumedang itu.
Ia mengungkapkan, warga Sumedang merindukan kegiatan Shalat Jumat berjamaah di Masjid Agung sehingga ke depan tidak ada lagi penutupan dan wabah COVID-19 hilang di dunia.
"Ke depan bisa melaksanakan Shalat Jumat selama-lamanya," katanya.
Baca juga: DKM Pusdai Bandung batasi jamaah Shalat Jumat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Alhamdulillah sudah bisa lihat sendiri bagaimana antusias warga Sumedang bisa melaksanakan Shalat Jumat," kata Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan usai melaksanakan kegiatan jumatan di Masjid Agung Sumedang, Jumat.
Ia menuturkan, Masjid Agung Sumedang sebelumnya ditutup untuk kegiatan Shalat Jumat sebagai langkah pemerintah dalam mencegah penyebaran wabah COVID-19.
Pemerintah, lanjut dia, kemudian menerapkan AKB atau normal baru sehingga Masjid Agung Sumedang dapat dibuka untuk kegiatan Shalat Jumat dengan syarat menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Masjid Cianjur terapkan protokol kesehatan saat shalat berjamaah
"Ini jumatan pertama di Kabupaten Sumedang dan mereka tetap melaksanakan protokol kesehatan karena itu syarat wajib yang harus kita laksanakan," katanya.
Ia menyampaikan, sesuai prtokol kesehatan dalam aturan AKB bahwa jamaah wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh, kemudian disemprot disinfektan, pakai masker dan membersihkan diri seperti cuci tangan sebelum masuk masjid.
Ia berharap, kegiatan Shalat Jumat berjamaah di Masjid Agung Sumedang dapat terus dilaksanakan dan wabah COVID-19 hilang di Sumedang umumnya di dunia.
Baca juga: Sejumlah warga Depok bersyukur bisa menunaikan Shalat Jumat
"Saya harap tetap seperti ini sampai betul-betul COVID-19 ini hilang di muka bumi ini," katanya.
Salah seorang jamaah, Atang mengatakan syukur telah dibuka kembali Masid Agung Sumedang yang selama ini sudah lima kali tidak menunaikan Shalat Jumat di masjid terbesar di Kabupaten Sumedang itu.
Ia mengungkapkan, warga Sumedang merindukan kegiatan Shalat Jumat berjamaah di Masjid Agung sehingga ke depan tidak ada lagi penutupan dan wabah COVID-19 hilang di dunia.
"Ke depan bisa melaksanakan Shalat Jumat selama-lamanya," katanya.
Baca juga: DKM Pusdai Bandung batasi jamaah Shalat Jumat
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020