Bupati Bogor Ade Yasin menyatakan bahwa sekolah-sekolah di Kabupaten Bogor akan kembali dibuka ketika penerapan normal baru atau new normal setelah pencabutan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Saya sudah instruksikan kepada camat agar berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan kaitannya dengan persiapan new normal di sektor pendidikan," ujar Ade Yasin, usai memimpin rapat di kantornya, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis.
Menurutnya, rombongan belajar (rombel) pada masing-masing sekolah akan diperbanyak, untuk menjaga jarak di dalam kelas demi mengantisipasi penularan Virus Corona (COVID-19), mengingat keterbatasan jumlah kelas di setiap sekolah.
"Saat menerapkan physical distancing (jaga jarak) maka ruangan kelas otomatis tidak akan mencukupi, jadi harus diubah skemanya. Misalkan, masuk sekolah dua hari-dua hari, atau pagi dan siang," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu pula.
Baca juga: Taman Safari Cisarua Bogor siap buka kembali
Ade Yasin menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat tengah menyusun rencana new normal di tengah pandemi COVID-19 jelang berakhirnya PSBB.
"New Normal menjadi suatu keniscayaan, mengingat belum ada yang tahu kapan pandemi ini berakhir dan vaksin belum ditemukan. Oleh sebab itu, kita harus mulai mempersiapkan segala sesuatunya," kata Ade Yasin.
Baca juga: PSBB di Kabupaten Bogor diperpanjang sampai 29 Mei
Ia mengatakan, secara umum konsep new normal, yaitu kembali memberikan kelonggaran sosial setelah dilakukan pembatasan pada masa PSBB, tapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Masyarakat harus sadar dan patuh dalam menjalankan pola hidup sehat, memperkuat kekebalan tubuh, juga harus mampu beradaptasi menjadikan protokol kesehatan sebagai rutinitas sehari-hari," katanya lagi.
Baca juga: Kabupaten Bogor susun rencana "normal baru"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saya sudah instruksikan kepada camat agar berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan kaitannya dengan persiapan new normal di sektor pendidikan," ujar Ade Yasin, usai memimpin rapat di kantornya, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis.
Menurutnya, rombongan belajar (rombel) pada masing-masing sekolah akan diperbanyak, untuk menjaga jarak di dalam kelas demi mengantisipasi penularan Virus Corona (COVID-19), mengingat keterbatasan jumlah kelas di setiap sekolah.
"Saat menerapkan physical distancing (jaga jarak) maka ruangan kelas otomatis tidak akan mencukupi, jadi harus diubah skemanya. Misalkan, masuk sekolah dua hari-dua hari, atau pagi dan siang," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu pula.
Baca juga: Taman Safari Cisarua Bogor siap buka kembali
Ade Yasin menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat tengah menyusun rencana new normal di tengah pandemi COVID-19 jelang berakhirnya PSBB.
"New Normal menjadi suatu keniscayaan, mengingat belum ada yang tahu kapan pandemi ini berakhir dan vaksin belum ditemukan. Oleh sebab itu, kita harus mulai mempersiapkan segala sesuatunya," kata Ade Yasin.
Baca juga: PSBB di Kabupaten Bogor diperpanjang sampai 29 Mei
Ia mengatakan, secara umum konsep new normal, yaitu kembali memberikan kelonggaran sosial setelah dilakukan pembatasan pada masa PSBB, tapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Masyarakat harus sadar dan patuh dalam menjalankan pola hidup sehat, memperkuat kekebalan tubuh, juga harus mampu beradaptasi menjadikan protokol kesehatan sebagai rutinitas sehari-hari," katanya lagi.
Baca juga: Kabupaten Bogor susun rencana "normal baru"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020