Gempa bumi bermagnitudo 5,2 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, bahkan terasa hingga kabupaten sekitar, Selasa sekitar pukul 17.00 WIB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena membenarkan adanya gempa bumi dengan hasil laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) titik gempa sekitar 82 kilometer arah barat daya Pangandaran dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa yang dirasakan sejumlah masyarakat Pangandaran itu, kata dia, terjadi satu kali, dan tidak dilaporkan berpotensi tsunami.
"Sementara baru satu kali, mudah-mudahan tak ada susulan lagi," katanya.
Baca juga: BMKG: Gempa magnitudo 4,4 terjadi di Kabupaten Sukabumi
Seorang warga Pangandaran, Andriansyah (41) mengatakan guncangan gempa telah dirasakan sebagian masyarakat Pangandaran, namun kejadian itu tidak membuat warga panik, bahkan ada yang mengaku tidak merasakan gempa.
"Warga terlihat aman, tidak ada yang panik, hanya sebagian orang merasakan gempa," kata Andriansyah.
Baca juga: Gubernur: RSUD Pandega Pangandaran harus siap layani pasien COVID-19
Sementara itu, gempa bumi di Pangandaran cukup dirasakan kuat oleh sejumlah warga di daerah lain seperti di Kota Tasikmalaya yang masih satu daerah Priangan Timur dengan Pangandaran.
Seorang warga Kota Tasikmalaya, Reza mengatakan, gempa cukup terasa karena saat kejadian sedang berada di kantor lantai 2.
Baca juga: Jasad nelayan ditemukan di laut Pangandaran
Guncangan gempa itu, kata dia, dirasakan juga oleh warga lainnya, bahkan sebagian orang yang berada di kantor langsung berhamburan keluar menuju jalan.
"Gempa sangat terasa, karena saat kejadian sedang berada di lantai dua," katanya.
Selain warga Tasikmalaya, gempa juga dirasakan oleh sejumlah warga di Kabupaten Garut, salah satunya Fiat (35) merasakan guncangan gempa saat berada di dalam rumah.
"Terasa, rumah juga bergetar," katanya.
Baca juga: Pantai Barat dan Timur Pangandaran hadir dengan wajah baru pada awal 2020
Baca juga: KPU Pangandaran hentikan proses verifikasi dukungan bakal calon perseorangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena membenarkan adanya gempa bumi dengan hasil laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) titik gempa sekitar 82 kilometer arah barat daya Pangandaran dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa yang dirasakan sejumlah masyarakat Pangandaran itu, kata dia, terjadi satu kali, dan tidak dilaporkan berpotensi tsunami.
"Sementara baru satu kali, mudah-mudahan tak ada susulan lagi," katanya.
Baca juga: BMKG: Gempa magnitudo 4,4 terjadi di Kabupaten Sukabumi
Seorang warga Pangandaran, Andriansyah (41) mengatakan guncangan gempa telah dirasakan sebagian masyarakat Pangandaran, namun kejadian itu tidak membuat warga panik, bahkan ada yang mengaku tidak merasakan gempa.
"Warga terlihat aman, tidak ada yang panik, hanya sebagian orang merasakan gempa," kata Andriansyah.
Baca juga: Gubernur: RSUD Pandega Pangandaran harus siap layani pasien COVID-19
Sementara itu, gempa bumi di Pangandaran cukup dirasakan kuat oleh sejumlah warga di daerah lain seperti di Kota Tasikmalaya yang masih satu daerah Priangan Timur dengan Pangandaran.
Seorang warga Kota Tasikmalaya, Reza mengatakan, gempa cukup terasa karena saat kejadian sedang berada di kantor lantai 2.
Baca juga: Jasad nelayan ditemukan di laut Pangandaran
Guncangan gempa itu, kata dia, dirasakan juga oleh warga lainnya, bahkan sebagian orang yang berada di kantor langsung berhamburan keluar menuju jalan.
"Gempa sangat terasa, karena saat kejadian sedang berada di lantai dua," katanya.
Selain warga Tasikmalaya, gempa juga dirasakan oleh sejumlah warga di Kabupaten Garut, salah satunya Fiat (35) merasakan guncangan gempa saat berada di dalam rumah.
"Terasa, rumah juga bergetar," katanya.
Baca juga: Pantai Barat dan Timur Pangandaran hadir dengan wajah baru pada awal 2020
Baca juga: KPU Pangandaran hentikan proses verifikasi dukungan bakal calon perseorangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020