Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan Bank Pembangunan Islam (IsDB) siap memberikan dana darurat untuk mengatasi dampak wabah Virus Corona baru atau COVID-19 yang berkisar 200-250 juta dolar AS.
"Dana darurat COVID-19 dari IsDB dalam proses negosiasi berkisar antara 200-250 juta dolar AS," kata Sri Mulyani dalam laman instagram yang dipantau di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani mengatakan hal tersebut menjadi salah satu hasil pembicaraan virtual dengan Presiden IsDB Bandar Hajjar mengenai langkah pemerintah dalam bidang kesehatan, bantuan sosial, maupun insentif dunia usaha.
Dalam kesempatan itu ia memastikan IsDB akan memberikan dukungan bersama dengan lembaga multilateral lain seperti Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) untuk mengatasi COVID-19
"IsDB meluncurkan program 3 R (Respons, Restore, Restart)," kata Sri Mulyani.
Sebelumnya pemerintah memastikan akan mengandalkan pinjaman dari lembaga multilateral untuk mendukung pembiayaan berbagai program stimulus.
Namun pembiayaan dari lembaga multilateral ini bukan merupakan langkah mendesak yang akan dimanfaatkan untuk penanganan COVID-19.
Langkah yang paling utama dilakukan pemerintah adalah melakukan sejumlah realokasi atau refocusing belanja APBN yang tidak mendesak seperti perjalanan dinas atau pertemuan rapat.
Selain itu pemerintah juga akan mengandalkan pembiayaan penerbitan surat utang seperti pandemic bonds untuk mendukung pelebaran defisit anggaran.
Baca juga: Menkeu pastikan presiden, wapres, pejabat negara tidak dapat THR
Baca juga: Langkah Pemerintah atasi pengangguran akibat COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dana darurat COVID-19 dari IsDB dalam proses negosiasi berkisar antara 200-250 juta dolar AS," kata Sri Mulyani dalam laman instagram yang dipantau di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani mengatakan hal tersebut menjadi salah satu hasil pembicaraan virtual dengan Presiden IsDB Bandar Hajjar mengenai langkah pemerintah dalam bidang kesehatan, bantuan sosial, maupun insentif dunia usaha.
Dalam kesempatan itu ia memastikan IsDB akan memberikan dukungan bersama dengan lembaga multilateral lain seperti Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) untuk mengatasi COVID-19
"IsDB meluncurkan program 3 R (Respons, Restore, Restart)," kata Sri Mulyani.
Sebelumnya pemerintah memastikan akan mengandalkan pinjaman dari lembaga multilateral untuk mendukung pembiayaan berbagai program stimulus.
Namun pembiayaan dari lembaga multilateral ini bukan merupakan langkah mendesak yang akan dimanfaatkan untuk penanganan COVID-19.
Langkah yang paling utama dilakukan pemerintah adalah melakukan sejumlah realokasi atau refocusing belanja APBN yang tidak mendesak seperti perjalanan dinas atau pertemuan rapat.
Selain itu pemerintah juga akan mengandalkan pembiayaan penerbitan surat utang seperti pandemic bonds untuk mendukung pelebaran defisit anggaran.
Baca juga: Menkeu pastikan presiden, wapres, pejabat negara tidak dapat THR
Baca juga: Langkah Pemerintah atasi pengangguran akibat COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020