Sejumlah warga di RW 8 Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, menolak bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diantar oleh petugas PT Pos.
Camat Bojongloa Kaler Kota Bandung, Ayi Sutarsa menuturkan penolakan itu terjadi pada Selasa (22/4) karena pemberian bantuan itu hanya ditujukan kepada dua orang, sedangkan warga mengaku orang lainnya yang membutuhkan bantuan tersebut cukup banyak.
"Kami baru mengetahui hari ini. Jadi belum sampai ke orangnya bantuan itu. (Petugas pos) baru tanya-tanya alamat," kata Ayi saat dihubungi di Bandung, Rabu.
Baca juga: Pemkot Bandung salurkan bantuan kepada warga lewat PT Pos
Saat bertanya alamat, kata dia, petugas pos itu ditanya balik oleh warga yang berada di lokasi. Sejumlah warga yang bertanya itu, menurut Ayi, juga merasa bahwa sama-sama membutuhkan bantuan sosial karena terdampak oleh adanya pembatasan sosial akibat COVID-19.
"Akhirnya begitulah terjadinya, setelah ibu-ibu berkumpul seperti di video itu, kemudian datanglah ketua RW," katanya.
Pada akhirnya Ketua RW juga memutuskan untuk menolak bantuan sosial yang ditujukan kepada dua orang warganya.
Baca juga: Gubernur Jabar lepas ojek online dan Pos pengantar sembako di Sumedang
Menurut Ayi, Ketua RW melakukan hal itu agar tidak mengundang permasalah yang lebih besar.
"Dari pemikiran pak RW, daripada ini menjadi permasalahan yang lebih besar di wilayahnya, untuk sementara ditolak dulu," kata Ayi.
Sejauh ini, pihak Kecamatan Bojongloa Kaler belum melakukan kordinasi kepada pihak Provinsi Jawa Barat terkait permasalahan tersebut.
Untuk saat ini, pihaknya bakal terus memperbarui data warga yang membutuhkan bantuan sosial karena terdampak pembatasan sosial akibat virus corona.
Baca juga: Gubernur Jabar tinjau kantor pos Bekasi pastikan bantuan terdistribusi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Camat Bojongloa Kaler Kota Bandung, Ayi Sutarsa menuturkan penolakan itu terjadi pada Selasa (22/4) karena pemberian bantuan itu hanya ditujukan kepada dua orang, sedangkan warga mengaku orang lainnya yang membutuhkan bantuan tersebut cukup banyak.
"Kami baru mengetahui hari ini. Jadi belum sampai ke orangnya bantuan itu. (Petugas pos) baru tanya-tanya alamat," kata Ayi saat dihubungi di Bandung, Rabu.
Baca juga: Pemkot Bandung salurkan bantuan kepada warga lewat PT Pos
Saat bertanya alamat, kata dia, petugas pos itu ditanya balik oleh warga yang berada di lokasi. Sejumlah warga yang bertanya itu, menurut Ayi, juga merasa bahwa sama-sama membutuhkan bantuan sosial karena terdampak oleh adanya pembatasan sosial akibat COVID-19.
"Akhirnya begitulah terjadinya, setelah ibu-ibu berkumpul seperti di video itu, kemudian datanglah ketua RW," katanya.
Pada akhirnya Ketua RW juga memutuskan untuk menolak bantuan sosial yang ditujukan kepada dua orang warganya.
Baca juga: Gubernur Jabar lepas ojek online dan Pos pengantar sembako di Sumedang
Menurut Ayi, Ketua RW melakukan hal itu agar tidak mengundang permasalah yang lebih besar.
"Dari pemikiran pak RW, daripada ini menjadi permasalahan yang lebih besar di wilayahnya, untuk sementara ditolak dulu," kata Ayi.
Sejauh ini, pihak Kecamatan Bojongloa Kaler belum melakukan kordinasi kepada pihak Provinsi Jawa Barat terkait permasalahan tersebut.
Untuk saat ini, pihaknya bakal terus memperbarui data warga yang membutuhkan bantuan sosial karena terdampak pembatasan sosial akibat virus corona.
Baca juga: Gubernur Jabar tinjau kantor pos Bekasi pastikan bantuan terdistribusi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020