Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyambut dua orang bocah asal Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, yakni Mochammad Hafidh Al-Bukhori (9 tahun), dan Azrilia Alya Nabila (7 tahun) yang menyumbangkan tabungannya untuk penanggulangan COVID-19 di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan kamil, mengatakan meski Hafidh dan Azrilia masih duduk di bangku Sekolah Dasar, keduanya memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap pandemi COVID-19.
Menurut Kang Emil, apa yang dilakukan kedua bocah tersebut akan memberikan dorongan moral kepada warga lainnya untuk melakukan hal serupa.
"(Hafidh dan Azrilia) masih kecil tapi punya kepedulian yang luar biasa, membantu dokter yang menangani pasien COVID-19," ujar Kang Emil.
"Dengan logika di usianya yang masih bocah, mereka memberanikan diri untuk membantu masyarakat sehingga memberikan dorongan moril, bila kedua anak kecil ini saja bisa memiliki semangat, kenapa kita tidak bisasebagai orang dewasa," tambahnya.
Uang hasil menabung dari Hafidh dalam kaleng biskuit dan tabungan Azrilia yang terbagi dalam dua celengan itu diterima langsung oleh Kang Emil.
Setelah diterima Kang Emil, bantuan dari dua bocah inspiratif Hafidh dan Azrilia ini akan disalurkan melalui organisasi non-pemerintahan Jabar Bergerak.
"Kata Hafidh, alasannya ingin menyumbang karena dia lihat di berita banyak dokter yang kekurangan APD (Alat Pelindung Diri). Azrilia juga sama, ingin membelikan masker untuk dokter," tutur Kang Emil.
Atas ketulusan Hafidh dan Azrilia itu, Pemerintah Provinsi Jabar pun memberikan suntikan modal untuk meningkatkan usaha orang tua kedua anak tersebut. "Ibunya kita bantu modal untuk meningkatkan usahanya. Terima kasih untuk Hafidh dan Azrilia semoga Allah membalas niat baik dan saya doakan semua jadi orang sukses," kata Kang Emil.
Mochammad Hafidh Al-Bukhori adalah siswa kelas tiga SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Sebelumnya, Hafidh dan sang ibu menyerahkan sumbangannya ke Polsek Dayeuhkolot pada Kamis, 16 April 2020.
Saat itu, Hafidh memberanikan diri meminta petugas kepolisian untuk membeli APD dari tabungan yang ia serahkan. Hafidh mengaku uang yang ia sumbangkan didapat dari uang jajan yang disisihkan setiap harinya.
"Uangnya dari uang jajan yang dikasih mamah, setiap hari di kasih dua ribu terus seribunya dijajanin, seribunya ditabung," kata Hafidh.
Hafidh juga tak lupa mengajak anak-anak lainnya di Indonesia untuk turut berkontribusi membantu penanganan COVID-19 meski dengan kemampuan yang terbatas.
"Teman-teman, ayo bantu agar kita bebas dari virus Corona dengan cara menabung, nanti tabungannya bisa bantu untuk penanganan COVID-19," kata Hafidh.
Sementara Azrilia Alya Nabila adalah siswi kelas 1 SDN Margaasih, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Azrilia menyisihkan uang jajan setiap harinya, meski begitu ia tak tahu pasti berapa jumlah uang yang ditabungnya.
"Uangnya dari celengan, ada dua isinya banyak, uangnya dikasih mamah, uangnya disumbangkan buat beli masker nanti dikasihkan ke dokter yang lagi butuh," ujar Azrilia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan kamil, mengatakan meski Hafidh dan Azrilia masih duduk di bangku Sekolah Dasar, keduanya memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap pandemi COVID-19.
Menurut Kang Emil, apa yang dilakukan kedua bocah tersebut akan memberikan dorongan moral kepada warga lainnya untuk melakukan hal serupa.
"(Hafidh dan Azrilia) masih kecil tapi punya kepedulian yang luar biasa, membantu dokter yang menangani pasien COVID-19," ujar Kang Emil.
"Dengan logika di usianya yang masih bocah, mereka memberanikan diri untuk membantu masyarakat sehingga memberikan dorongan moril, bila kedua anak kecil ini saja bisa memiliki semangat, kenapa kita tidak bisasebagai orang dewasa," tambahnya.
Uang hasil menabung dari Hafidh dalam kaleng biskuit dan tabungan Azrilia yang terbagi dalam dua celengan itu diterima langsung oleh Kang Emil.
Setelah diterima Kang Emil, bantuan dari dua bocah inspiratif Hafidh dan Azrilia ini akan disalurkan melalui organisasi non-pemerintahan Jabar Bergerak.
"Kata Hafidh, alasannya ingin menyumbang karena dia lihat di berita banyak dokter yang kekurangan APD (Alat Pelindung Diri). Azrilia juga sama, ingin membelikan masker untuk dokter," tutur Kang Emil.
Atas ketulusan Hafidh dan Azrilia itu, Pemerintah Provinsi Jabar pun memberikan suntikan modal untuk meningkatkan usaha orang tua kedua anak tersebut. "Ibunya kita bantu modal untuk meningkatkan usahanya. Terima kasih untuk Hafidh dan Azrilia semoga Allah membalas niat baik dan saya doakan semua jadi orang sukses," kata Kang Emil.
Mochammad Hafidh Al-Bukhori adalah siswa kelas tiga SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Sebelumnya, Hafidh dan sang ibu menyerahkan sumbangannya ke Polsek Dayeuhkolot pada Kamis, 16 April 2020.
Saat itu, Hafidh memberanikan diri meminta petugas kepolisian untuk membeli APD dari tabungan yang ia serahkan. Hafidh mengaku uang yang ia sumbangkan didapat dari uang jajan yang disisihkan setiap harinya.
"Uangnya dari uang jajan yang dikasih mamah, setiap hari di kasih dua ribu terus seribunya dijajanin, seribunya ditabung," kata Hafidh.
Hafidh juga tak lupa mengajak anak-anak lainnya di Indonesia untuk turut berkontribusi membantu penanganan COVID-19 meski dengan kemampuan yang terbatas.
"Teman-teman, ayo bantu agar kita bebas dari virus Corona dengan cara menabung, nanti tabungannya bisa bantu untuk penanganan COVID-19," kata Hafidh.
Sementara Azrilia Alya Nabila adalah siswi kelas 1 SDN Margaasih, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Azrilia menyisihkan uang jajan setiap harinya, meski begitu ia tak tahu pasti berapa jumlah uang yang ditabungnya.
"Uangnya dari celengan, ada dua isinya banyak, uangnya dikasih mamah, uangnya disumbangkan buat beli masker nanti dikasihkan ke dokter yang lagi butuh," ujar Azrilia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020