Data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat hingga Kamis ini menyatakan sudah tidak ada lagi warga yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
"Dari 21 PDP, seluruhnya sudah selesai menjalani pengawasan dan hasil pemeriksaan sehat serta negatif tertular atau terinfeksi COVID-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Hendrayana di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan warga tersebut berstatus PDP seperti pernah kontak dengan pasien positif, pulang dari daerah dan negara zona merah, mengalami gejala terinfeksi virus corona dan lainnya.
Baca juga: Pemkot Sukabumi masih kaji penerapan PSBB cegah corona
Selama menjadi PDP, warga tersebut harus menjalani isolasi di rumah sakit rujukan yakni untuk di Kota Sukabumi adalah RSUD R Syamsudin SH selama 14 hari. Pada masa isolasi tersebut mereka diberikan perawatan maksimal dan terus dipantau kesehatannya oleh petugas medis setiap waktu.
Selain itu, untuk memastikan apakah PDP tersebut terinfeksi atau tidak, dilakukan tes swab dan ternyata hasilnya seluruhnya negatif dan dinyatakan sehat.
Berbanding lurus dengan PDP, orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Sukabumi jumlahnya terus berkurang setiap harinya yang awalnya mencapai 212 orang saat ini hanya bersisa sebanyak 24 yang masih dalam pemantauan orang atau berkurang sebanyak 188 orang.
Warga yang berstatus ODP ini juga harus melakukan isolasi selama 14 hari, namun tidak di rumah sakit rujukan tapi bisa dilakukan secara mandiri di rumahnya masing-masing dengan catatan tidak berkeliaran. Selama menjalani masa isolasi mandiri, kesehatan ODP tersebut terus dipantau.
"Jumlah PDP maupun ODP sewaktu-waktu bisa berubah karena masih berfluktuasi, namun kami berharap tidak ada lagi warga yang terduga terinfeksi virus ini apalagi sampai positif tertular," katanya.
Kuncinya adalah mengikuti anjuran pemerintah mulai dari mengurangi aktivitas di luar rumah, selalu menggunakan masker jika bepergian, membilas tangan dengan sabun, melakukan physical/social distancing, menjauhi zona merah, melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dan yang paling penting adalah mengkonsumsi makanan bergizi serta vitamin untuk meningkatkan imun (kekebalan) tubuh.
Wahyu mengatakan untuk jumlah pasien positif COVID-19 hasil pemeriksaan swab sebanyak 10 orang dan satu dinyatakan sembuh, sudah boleh pulang dan hasil swab yang kedua negatif, sehingga saat ini tinggal sembilan orang lagi dan berharap tes yang kedua juga negatif.
Baca juga: Empat tenaga medis di Sukabumi dinyatakan positif COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dari 21 PDP, seluruhnya sudah selesai menjalani pengawasan dan hasil pemeriksaan sehat serta negatif tertular atau terinfeksi COVID-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Hendrayana di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan warga tersebut berstatus PDP seperti pernah kontak dengan pasien positif, pulang dari daerah dan negara zona merah, mengalami gejala terinfeksi virus corona dan lainnya.
Baca juga: Pemkot Sukabumi masih kaji penerapan PSBB cegah corona
Selama menjadi PDP, warga tersebut harus menjalani isolasi di rumah sakit rujukan yakni untuk di Kota Sukabumi adalah RSUD R Syamsudin SH selama 14 hari. Pada masa isolasi tersebut mereka diberikan perawatan maksimal dan terus dipantau kesehatannya oleh petugas medis setiap waktu.
Selain itu, untuk memastikan apakah PDP tersebut terinfeksi atau tidak, dilakukan tes swab dan ternyata hasilnya seluruhnya negatif dan dinyatakan sehat.
Berbanding lurus dengan PDP, orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Sukabumi jumlahnya terus berkurang setiap harinya yang awalnya mencapai 212 orang saat ini hanya bersisa sebanyak 24 yang masih dalam pemantauan orang atau berkurang sebanyak 188 orang.
Warga yang berstatus ODP ini juga harus melakukan isolasi selama 14 hari, namun tidak di rumah sakit rujukan tapi bisa dilakukan secara mandiri di rumahnya masing-masing dengan catatan tidak berkeliaran. Selama menjalani masa isolasi mandiri, kesehatan ODP tersebut terus dipantau.
"Jumlah PDP maupun ODP sewaktu-waktu bisa berubah karena masih berfluktuasi, namun kami berharap tidak ada lagi warga yang terduga terinfeksi virus ini apalagi sampai positif tertular," katanya.
Kuncinya adalah mengikuti anjuran pemerintah mulai dari mengurangi aktivitas di luar rumah, selalu menggunakan masker jika bepergian, membilas tangan dengan sabun, melakukan physical/social distancing, menjauhi zona merah, melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dan yang paling penting adalah mengkonsumsi makanan bergizi serta vitamin untuk meningkatkan imun (kekebalan) tubuh.
Wahyu mengatakan untuk jumlah pasien positif COVID-19 hasil pemeriksaan swab sebanyak 10 orang dan satu dinyatakan sembuh, sudah boleh pulang dan hasil swab yang kedua negatif, sehingga saat ini tinggal sembilan orang lagi dan berharap tes yang kedua juga negatif.
Baca juga: Empat tenaga medis di Sukabumi dinyatakan positif COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020