Pakar gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengingatkan pentingnya memakai masker untuk melindungi orang lain.
"Kita memakai masker untuk melindungi orang lain. Siapa tahu kita terinfeksi COVID-19 tapi tidak memiliki gejala. Jadi pakai masker supaya orang lain tidak tertular," kata Wiku dalam acara Sosialisasi pedoman standar APD dan jenis-jenis tes COVID-19 di Indonesia yang dipantau melalui siaran streaming akun YouTube resmi BNPB, Rabu.
Pada acara yang dipandu praktisi kesehatan Lula Kamal tersebut, Wiku juga menuturkan bahwa setiap orang bisa membuat sendiri masker yang diperlukan dengan bahan kain.
Baca juga: Ini keistimewaan masker yang dikembangkan LPTB LIPI
Syarat minimal masker kain yang direkomendasikan Miku adalah berbahan katun, menggunakan tiga lapis kain, kemudian disesuaikan dengan bentuk wajah.
"Yang penting adalah menutup dagu, mulut, sampai pipi" katanya.
Dalam kesempatan tersebut Miku menjelaskan pula mengenai dua jenis tes COVID-19 yang marak di masyarakat.
Jenis tes pertama adalah tes cepat (rapid test). Tes jenis ini mengambil sampel darah untuk mengukur kondisi antibodi di tubuh peserta sehingga dapat diketahui reaksi tubuh peserta tes untuk melawan virus.
Baca juga: Polrestabes Bandung bagikan masker di sejumlah pasar tradisional
Tes kedua adalah apa yang dikenal sebagai RTPCR (Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction), yang dapat memberikan hasil lebih akurat. Pada masyarakat umum, tes ini lebih populer dengan nama tes swab.
RTPCR mengambil cairan tubuh yang paling banyak mengandung virus. Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat usap melalui hidung. Selain dari hidung, sampel cairan tubuh untuk tes ini dapat juga diambil dari dahak.
Pentingnya melakukan tes swab atau RTPCR disebabkan mungkin saja seseorang dinyatakan negatif COVID-19 saat dilakukan tes cepat karena daya tahan tubuhnya sedang bagus, namun saat dilakukan tes swab baru diketahui tubuhnya telah terinfeksi virus corona.
Sebelum menutup diskusi, Miku mengingatkan kembali bahwa penggunaan masker dan dua macam tes di atas hanya merupakan bagian dari upaya pembatasan gerak penyebaran virus corona.
"Cara-cara untuk memutus rantai covid19 adalah menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, dan tetap menjaga jarak," kata Miku.
Baca juga: Gubernur Jabar minta warga sehat pakai masker kain saat beraktivitas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kita memakai masker untuk melindungi orang lain. Siapa tahu kita terinfeksi COVID-19 tapi tidak memiliki gejala. Jadi pakai masker supaya orang lain tidak tertular," kata Wiku dalam acara Sosialisasi pedoman standar APD dan jenis-jenis tes COVID-19 di Indonesia yang dipantau melalui siaran streaming akun YouTube resmi BNPB, Rabu.
Pada acara yang dipandu praktisi kesehatan Lula Kamal tersebut, Wiku juga menuturkan bahwa setiap orang bisa membuat sendiri masker yang diperlukan dengan bahan kain.
Baca juga: Ini keistimewaan masker yang dikembangkan LPTB LIPI
Syarat minimal masker kain yang direkomendasikan Miku adalah berbahan katun, menggunakan tiga lapis kain, kemudian disesuaikan dengan bentuk wajah.
"Yang penting adalah menutup dagu, mulut, sampai pipi" katanya.
Dalam kesempatan tersebut Miku menjelaskan pula mengenai dua jenis tes COVID-19 yang marak di masyarakat.
Jenis tes pertama adalah tes cepat (rapid test). Tes jenis ini mengambil sampel darah untuk mengukur kondisi antibodi di tubuh peserta sehingga dapat diketahui reaksi tubuh peserta tes untuk melawan virus.
Baca juga: Polrestabes Bandung bagikan masker di sejumlah pasar tradisional
Tes kedua adalah apa yang dikenal sebagai RTPCR (Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction), yang dapat memberikan hasil lebih akurat. Pada masyarakat umum, tes ini lebih populer dengan nama tes swab.
RTPCR mengambil cairan tubuh yang paling banyak mengandung virus. Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat usap melalui hidung. Selain dari hidung, sampel cairan tubuh untuk tes ini dapat juga diambil dari dahak.
Pentingnya melakukan tes swab atau RTPCR disebabkan mungkin saja seseorang dinyatakan negatif COVID-19 saat dilakukan tes cepat karena daya tahan tubuhnya sedang bagus, namun saat dilakukan tes swab baru diketahui tubuhnya telah terinfeksi virus corona.
Sebelum menutup diskusi, Miku mengingatkan kembali bahwa penggunaan masker dan dua macam tes di atas hanya merupakan bagian dari upaya pembatasan gerak penyebaran virus corona.
"Cara-cara untuk memutus rantai covid19 adalah menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, dan tetap menjaga jarak," kata Miku.
Baca juga: Gubernur Jabar minta warga sehat pakai masker kain saat beraktivitas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020