Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah berita palsu (hoaks) tentang adanya angin utara menuju selatan yang membawa wabah penyakit yang tersebar di beberapa aplikasi perpesanan.
"Informasi yang menyatakan akan ada angin utara menuju selatan membawa wabah penyakit, hal tersebut dapat dipastikan bukan berasal dari BMKG dan isi informasi tersebut hoaks," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Meteorologi BMKG Drs Herizal dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta, Kamis malam.
Informasi yang beredar lewat aplikasi pesan tersebut, kata dia, sudah dipastikan hoaks dan isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia mengatakan bahwa kondisi yang terjadi saat ini adalah di sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada dalam peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau yang biasa disebut sebagai periode pancaroba.
Dalam masa pancaroba tersebut, katanya, terjadi fenomena di mana sirkulasi angin tidak lagi didominasi oleh angin yang berasal dari utara atau yang datang dari benua Asia.
Baca juga: Kominfo catat 1.096 hoaks terkait COVID-19
Bahkan, menurut Herizal, di beberapa wilayah bagian selatan Indonesia kini sudah mulai berhembus angin dari timur-selatan atau yang berasal dari benua Australia.
Menurut hasil analisis dinamika atmosfer, BMKG memprediksi bahwa akhir Maret hingga Mei 2020 sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode pancaroba. Dalam periode tersebut secara umum perubahan kondisi cuaca akan relatif lebih cepat.
Agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang terkini, terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan dapat mengakses kanal-kanal resmi BMKG seperti laman resmi www.bmkg.go.id atau di media sosial @infobmkg atau bahkan dapat berkunjung ke kantor BMKG terdekat, demikian Herizal.
Baca juga: Facebook investasikan 100 juta dolar AS perangi hoaks corona
Baca juga: Polri ungkap 77 kasus hoaks soal COVID-19, enam di Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Informasi yang menyatakan akan ada angin utara menuju selatan membawa wabah penyakit, hal tersebut dapat dipastikan bukan berasal dari BMKG dan isi informasi tersebut hoaks," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Meteorologi BMKG Drs Herizal dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta, Kamis malam.
Informasi yang beredar lewat aplikasi pesan tersebut, kata dia, sudah dipastikan hoaks dan isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia mengatakan bahwa kondisi yang terjadi saat ini adalah di sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada dalam peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau yang biasa disebut sebagai periode pancaroba.
Dalam masa pancaroba tersebut, katanya, terjadi fenomena di mana sirkulasi angin tidak lagi didominasi oleh angin yang berasal dari utara atau yang datang dari benua Asia.
Baca juga: Kominfo catat 1.096 hoaks terkait COVID-19
Bahkan, menurut Herizal, di beberapa wilayah bagian selatan Indonesia kini sudah mulai berhembus angin dari timur-selatan atau yang berasal dari benua Australia.
Menurut hasil analisis dinamika atmosfer, BMKG memprediksi bahwa akhir Maret hingga Mei 2020 sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode pancaroba. Dalam periode tersebut secara umum perubahan kondisi cuaca akan relatif lebih cepat.
Agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang terkini, terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan dapat mengakses kanal-kanal resmi BMKG seperti laman resmi www.bmkg.go.id atau di media sosial @infobmkg atau bahkan dapat berkunjung ke kantor BMKG terdekat, demikian Herizal.
Baca juga: Facebook investasikan 100 juta dolar AS perangi hoaks corona
Baca juga: Polri ungkap 77 kasus hoaks soal COVID-19, enam di Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020