Sebanyak 10.597 orang telah mengikuti rapid test virus corona atau COVID-19 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan pemerintah kabupaten/kota, dari jumlah tersebut sebanyak 9.995 orang dinyatakan negatif COVID-19, dan sebanyak 409 positif COVID-19.

"Sejak seminggu lalu telah mendistribusikan perangkat rapid test kepada pemerintah kabupaten/kota di seluruh Jabar. Dan Pemprov Jabar siap menindaklanjuti hasil rapid test COVID-19 yang dilakukan di tingkat kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani, di Bandung, Rabu.

Berli mengatakan, dari 409 warga yang diketahui positif corona, berdasarkan hasil rapid test, akan dilakukan tes lanjutan dalam bentuk test swab dan VTM.



Hanya saja karena ketersediaan perangkat test swab dan VTM yang masih terbatas, maka proses tes lanjutan masih akan menunggu tersedianya perangkat test swab.
Baca juga: PNS Pemkab Karawang jalani tes cepat COVID-19
"Test swabnya dilakukan di kabupaten/kota. Bisa di rumah sakit atau di labkes kabupaten/kota, setelah dilakukan tes swab, hasil tesnya dikirim ke Labkesda Provinsi. Nanti, dari 409 positif korona ini, baru bisa dilihat hasil akhirnya setelah dilakukan PCR oleh Labkesda Provinsi Jabar," katanya.

Dengan begitu, menurut Berli, Labkesda Provinsi Jabar masih menunggu kiriman sampel spesimen hasil rapid test dari kabupaten/kota untuk diperiksa kembali.

Karena ketersediaan perangkat untuk tes swab yang masih sedikit, maka Labkesda Provinsi Jawa Barat, harus berbagi dengan labkes kabupaten/kota dan hanya memberikan tes swab kepada pasien yang tepat sasaran.

"Untuk menambah persediaan perangkat tes swab, dan VTM (Virus Transfer Media), kami juga saat ini mendapat bantuan dari Unpad dan RSHS, serta sedang meminta tambahan kepada Balitbangkes," ujarnya.

Untuk 409 warga yang dinyatakan positif berdasarkan tes cepat, menurut Berli, tentu akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh tim screening dari bidang PDP (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan, di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

"Secara tupoksi, memang akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh Bidang PDP yang bertugas melakukan penyelidikan epidemiologi, yang akan mencari riwayat kontak PDP secara berjenjang dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga dan kemudian lingkungan yang terhubung dengan mereka yang dinyatakan PDP," katanya.

Baca juga: Gubernur sebut pengungsi banjir Kabupaten Bandung akan jalani tes cepat corona

Saat ini, salah satu garda depan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona adalah Labkesda Provinsi Jawa Barat, yang bertugas memeriksa spesimen akhir untuk menentukan positif tidaknya seorang PDP, yang sampelnya dikirim dari RS dan labkes kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat.

"Bahkan, Labkesda Jabar tetap berfungsi sebagai pusat rujukan spesimen sampel pemeriksaan laboratorium bukan hanya untuk Jabar tapi se-Indonesia," katanya

Menurut Berli, upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dengan rapid test maupun tes swab akan terus dilakukan sampai dinyatakan oleh pemerintah bahwa penyebaran wabah COVID-19 ini berakhir.

Selain itu, Berli optimistis, COVID-19 bisa ditaklukkan meski tak mudah dan butuh waktu dan sebagai bukti, lebih dari 175.000 pasien positif COVID-19 di dunia berhasil sembuh. Di Jabar, 11 pasien positif telah dinyatakan pulih.

"Alhamdulillah sekarang sudah ada gugus tugas di tingkat nasional yang lintas sektoral, sehingga penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah provinsi saja, juga melibatkan TNI dan Polri, sehingga bisa lebih cepat, masyarakat lebih patuh dalam menjalankan anjuran pemerintah terkait social distancing dan membatasi aktivitas dengan tetap berdiam di rumah," katanya.

Baca juga: Hasil tes cepat, 300 siswa Setukpa Polri Sukabumi positif COVID-19

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020