Penggunaan elpiji nonsubsidi di Kabupaten Karawang, Jabar, meningkat sekitar 10 persen seiring dengan gencarnya imbauan pemerintah agar masyarakat tetap berada di rumah sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19.
”Peningkatan konsumsi elpiji nonsubsidi ini sangat terasa selama bulan Maret ini,” kata Dewi Sri Utami, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III, saat dihubungi Antara, di Karawang, Jumat.
Baca juga: Subsidi elpiji 3 kg masih dijalankan dengan sistem tertutup
Ia mengatakan, peningkatan konsumsi produk elpiji nonsubsidi Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram itu rata-rata mencapai 10 persen.
Menurut dia, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Karawang. Tapi juga terjadi di wilayah Purwakarta dan Subang.
Baca juga: Pemerintah: Tidak ada kenaikan tarif listrik dan harga elpiji
Kenaikan atau peningkatan konsumsi elpiji itu diakuinya murni karena adanya #DiRumahAja atau imbauan pemerintah agar masyarakat membatasi mobilisasi keluar rumah, bekerja, sekolah dan beribadah dari rumah.
Atas hal tersebut, masyarakat banyak melakukan aktivitas di rumah termasuk untuk memasak.
Dewi mengakui kalau peningkatan konsumsi secara umum terjadi di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten selama sepekan terakhir seiring dengan adanya imbauan agar warga di rumah saja itu.
Menurut dia, dengan adanya imbauan untuk tidak beraktivitas di luar rumah, Pertamina juga menggencarkan layanan pesan antar melalui Call Center 135 untuk pembelian elpiji nonsubsidi.
“Sebagai upaya mitigasi penularan virus corona, kami juga membekali petugas dengan alat pelindung diri dan alat kebersihan, seperti sarung tangan dan masker. Agar konsumen lebih aman dan nyaman,” kata dia.
Sejak awal Maret, layanan pemesanan elpiji nonsubsidi melalui Call Center Pertamina 135 mengalami kenaikan.
Baca juga: Pemkot Cirebon pastikan pasokan elpiji subsidi 3 kilogram aman
Dikatakan juga kalau selama bulan Maret ini pihak Pertamina menambah pasokan elpiji 3 kilogram bersubsidi di wilayah Karawang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
”Peningkatan konsumsi elpiji nonsubsidi ini sangat terasa selama bulan Maret ini,” kata Dewi Sri Utami, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III, saat dihubungi Antara, di Karawang, Jumat.
Baca juga: Subsidi elpiji 3 kg masih dijalankan dengan sistem tertutup
Ia mengatakan, peningkatan konsumsi produk elpiji nonsubsidi Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram itu rata-rata mencapai 10 persen.
Menurut dia, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Karawang. Tapi juga terjadi di wilayah Purwakarta dan Subang.
Baca juga: Pemerintah: Tidak ada kenaikan tarif listrik dan harga elpiji
Kenaikan atau peningkatan konsumsi elpiji itu diakuinya murni karena adanya #DiRumahAja atau imbauan pemerintah agar masyarakat membatasi mobilisasi keluar rumah, bekerja, sekolah dan beribadah dari rumah.
Atas hal tersebut, masyarakat banyak melakukan aktivitas di rumah termasuk untuk memasak.
Dewi mengakui kalau peningkatan konsumsi secara umum terjadi di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten selama sepekan terakhir seiring dengan adanya imbauan agar warga di rumah saja itu.
Menurut dia, dengan adanya imbauan untuk tidak beraktivitas di luar rumah, Pertamina juga menggencarkan layanan pesan antar melalui Call Center 135 untuk pembelian elpiji nonsubsidi.
“Sebagai upaya mitigasi penularan virus corona, kami juga membekali petugas dengan alat pelindung diri dan alat kebersihan, seperti sarung tangan dan masker. Agar konsumen lebih aman dan nyaman,” kata dia.
Sejak awal Maret, layanan pemesanan elpiji nonsubsidi melalui Call Center Pertamina 135 mengalami kenaikan.
Baca juga: Pemkot Cirebon pastikan pasokan elpiji subsidi 3 kilogram aman
Dikatakan juga kalau selama bulan Maret ini pihak Pertamina menambah pasokan elpiji 3 kilogram bersubsidi di wilayah Karawang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020