Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berkolaborasi dengan Ikatan Alumni FTUI (ILUNI FTUI) mengembangkan Bilik Disinfeksi Cepat (BDC)-04 sebagai bentuk sumbangsih UI dalam mengurangi dampak penularan COVID-19.
Dekan FTUI Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono dalam keterangannya, Kamis mengatakan cara kerja BDC-04 ini adalah dengan proses penonaktifan mikroorganisme, bakteri dan virus dengan menggunakan sinar ultraviolet yang dikenal dengan Far-UVC, yang memiliki panjang gelombang 207 – 222 nm, akan dengan cepat membunuh virus dan aman bagi tubuh manusia.
BDC-04 mampu membersihkan virus dan bakteri yang menempel pada pakaian dan permukaan tubuh di bawah 10 detik per orang. BDC-04 perdana akan dipasang di Rumah Sakit UI (RS UI) bersamaan dengan pemasangan Moveable Hand Washer (MHW) pada Kamis, 26 Maret 2020.
Ke depannya kata Hendri BDC-04 juga akan didistribusikan ke berbagai tempat strategis seperti tempat pelayanan publik (rumah sakit, puskesmas, pasar, terminal dll). Fungsinya untuk membersihkan tubuh dari bakteri maupun virus, dan tetap menjaga baju tetap kering, karena teknologinya berbeda dengan yang sudah beredar.
"Dengan penyinaran 5-10 detik menghasilkan efektivitas 89-99 persen dalam menonaktifkan mikroorganisme yang menempel pada pakaian atau tubuh manusia," katanya.
Selain itu sinar UV sudah umum digunakan dalam proses sterilisasi alat-alat kesehatan di rumah sakit lebih dari 30 tahun. Mengingat permukaan pakaian dan tubuh manusia yang beragam, maka proses penyinaran diharapkan lebih efektif dalam menjangkau setiap bentuk permukaan. Selain menggunakan sinar UVC, BDC-04 dilapisi alumunium foil karena material ini memiliki pengaruh siklus hidup yang paling pendek bagi virus corona.
Ide awal MHW datang dari Dekan Hendri dan dirancang desainnya oleh Irfan Ferdiansyah (alumni FT UI) dan saat ini telah terpasang di beberapa lokasi. BDC-04 awalnya diinisiasi oleh BPH ILUNI FTUI dan Ketua Umum ILUNI FTUI Cindar Hari Prabowo.
Baca juga: Masjid Raya Bandung disemprot disinfektan cegah penularan corona
Suparlan (alumni FTUI) kemudian ditunjuk sebagai Ketua Tim Teknis dengan pengerjaan dilakukan oleh Heri Kristiyono dengan dukungan penuh Dekan FT UI dan para Guru Besar FTUI. Kelancaran proses persiapan, pembangunan alat hingga penanganan operasional BDC-04 tidak terlepas dari dukungan para alumni FTUI yang memberikan masukan dan ide kepada tim.
Untuk kesuksesan realisasi BDC-04 serta pendistribusiannya, ILUNI FTUI menggalang donasi, mengundang kontributor alumni dan perusahaan untuk memperluas manfaat karya-karya dari FTUI.
Tim inovasi dari FTUI dan ILUNI FTUI senantiasa membuka diri untuk menerima masukan desain dan teknologi yang ada di dalam BDC-04.
Diharapkan, upaya lintas disiplin ilmu yang digagas UI dapat turut mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19 dan memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19. Serta upaya-upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Cegah corona, Balai Kota Bogor disemprot disinfektan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Dekan FTUI Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono dalam keterangannya, Kamis mengatakan cara kerja BDC-04 ini adalah dengan proses penonaktifan mikroorganisme, bakteri dan virus dengan menggunakan sinar ultraviolet yang dikenal dengan Far-UVC, yang memiliki panjang gelombang 207 – 222 nm, akan dengan cepat membunuh virus dan aman bagi tubuh manusia.
BDC-04 mampu membersihkan virus dan bakteri yang menempel pada pakaian dan permukaan tubuh di bawah 10 detik per orang. BDC-04 perdana akan dipasang di Rumah Sakit UI (RS UI) bersamaan dengan pemasangan Moveable Hand Washer (MHW) pada Kamis, 26 Maret 2020.
Ke depannya kata Hendri BDC-04 juga akan didistribusikan ke berbagai tempat strategis seperti tempat pelayanan publik (rumah sakit, puskesmas, pasar, terminal dll). Fungsinya untuk membersihkan tubuh dari bakteri maupun virus, dan tetap menjaga baju tetap kering, karena teknologinya berbeda dengan yang sudah beredar.
"Dengan penyinaran 5-10 detik menghasilkan efektivitas 89-99 persen dalam menonaktifkan mikroorganisme yang menempel pada pakaian atau tubuh manusia," katanya.
Selain itu sinar UV sudah umum digunakan dalam proses sterilisasi alat-alat kesehatan di rumah sakit lebih dari 30 tahun. Mengingat permukaan pakaian dan tubuh manusia yang beragam, maka proses penyinaran diharapkan lebih efektif dalam menjangkau setiap bentuk permukaan. Selain menggunakan sinar UVC, BDC-04 dilapisi alumunium foil karena material ini memiliki pengaruh siklus hidup yang paling pendek bagi virus corona.
Ide awal MHW datang dari Dekan Hendri dan dirancang desainnya oleh Irfan Ferdiansyah (alumni FT UI) dan saat ini telah terpasang di beberapa lokasi. BDC-04 awalnya diinisiasi oleh BPH ILUNI FTUI dan Ketua Umum ILUNI FTUI Cindar Hari Prabowo.
Baca juga: Masjid Raya Bandung disemprot disinfektan cegah penularan corona
Suparlan (alumni FTUI) kemudian ditunjuk sebagai Ketua Tim Teknis dengan pengerjaan dilakukan oleh Heri Kristiyono dengan dukungan penuh Dekan FT UI dan para Guru Besar FTUI. Kelancaran proses persiapan, pembangunan alat hingga penanganan operasional BDC-04 tidak terlepas dari dukungan para alumni FTUI yang memberikan masukan dan ide kepada tim.
Untuk kesuksesan realisasi BDC-04 serta pendistribusiannya, ILUNI FTUI menggalang donasi, mengundang kontributor alumni dan perusahaan untuk memperluas manfaat karya-karya dari FTUI.
Tim inovasi dari FTUI dan ILUNI FTUI senantiasa membuka diri untuk menerima masukan desain dan teknologi yang ada di dalam BDC-04.
Diharapkan, upaya lintas disiplin ilmu yang digagas UI dapat turut mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19 dan memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19. Serta upaya-upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Cegah corona, Balai Kota Bogor disemprot disinfektan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020