Pelajar di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mulai Selasa (17/3) sampai 14 hari ke depan sudah tidak lagi belajar di ruang kelas, namun diganti menggunakan sistem daring atau online sebagai antisipasi penyebaran virus Corona.
Seorang pelajar SMP 2 Indramayu Suci Rahmawati di Indramayu, Senin, mengatakan mendapatkan informasi dari gurunya, bahwa selama 14 hari ke depan tidak lagi belajar di dalam kelas.
"Tadi pas masuk diberi tahu bahwa sekolah diliburkan selama 14 hari," kata Suci.
Dia mengatakan meskipun selama 14 hari tidak masuk ke sekolah, namun diganti dengan belajar melalui sistem daring. Guru kelas sudah membuat grup whatsapp kelas untuk saling bertukar informasi dan belajar bersama.
"Tadi Bu Guru sudah membuat grup whatsapp, katanya sih buat belajar bareng," ujarnya.
Sementara Kepala SMA Negeri 1 Sindang Sulkhin mengatakan sangat mendukung surat edaran yang dibuat oleh Pemerintah Pusat dan provinsi yang menganjurkan sekolah-sekolah untuk mengalihkan metode belajar dari rumah.
Baca juga: Sekolah di Purwakarta libur dua pekan antisipasi cegah corona
Karena upaya apapun harus dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona agar tidak semakin meluas.
Baca juga: Anggota DPRD dukung Ridwan Kamil liburkan sekolah di Jawa Barat
"Kita yang di lapangan suka, tidak suka harus melakukan belajar metode daring, karena penyebaran virus antarmanusia. Jika dikumpulkan, kita di sini ada 1.300 orang, kalau satu terkena, semua juga ikut kena," katanya.
Baca juga: Karawang liburkan sekolah selama dua pekan cegah corona
Untuk metode belajar, kata Sulkhin, akan dilakukan melalui grup whatsapp kelas masing-masing.
Di sana guru-guru akan memantau kegiatan belajar mengajar dengan memberikan materi dan tugas yang mesti dikerjakan oleh siswa dari sekolah.
Baca juga: Pemkab Garut berlakukan KBM sistem jarak jauh cegah wabah corona
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Seorang pelajar SMP 2 Indramayu Suci Rahmawati di Indramayu, Senin, mengatakan mendapatkan informasi dari gurunya, bahwa selama 14 hari ke depan tidak lagi belajar di dalam kelas.
"Tadi pas masuk diberi tahu bahwa sekolah diliburkan selama 14 hari," kata Suci.
Dia mengatakan meskipun selama 14 hari tidak masuk ke sekolah, namun diganti dengan belajar melalui sistem daring. Guru kelas sudah membuat grup whatsapp kelas untuk saling bertukar informasi dan belajar bersama.
"Tadi Bu Guru sudah membuat grup whatsapp, katanya sih buat belajar bareng," ujarnya.
Sementara Kepala SMA Negeri 1 Sindang Sulkhin mengatakan sangat mendukung surat edaran yang dibuat oleh Pemerintah Pusat dan provinsi yang menganjurkan sekolah-sekolah untuk mengalihkan metode belajar dari rumah.
Baca juga: Sekolah di Purwakarta libur dua pekan antisipasi cegah corona
Karena upaya apapun harus dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona agar tidak semakin meluas.
Baca juga: Anggota DPRD dukung Ridwan Kamil liburkan sekolah di Jawa Barat
"Kita yang di lapangan suka, tidak suka harus melakukan belajar metode daring, karena penyebaran virus antarmanusia. Jika dikumpulkan, kita di sini ada 1.300 orang, kalau satu terkena, semua juga ikut kena," katanya.
Baca juga: Karawang liburkan sekolah selama dua pekan cegah corona
Untuk metode belajar, kata Sulkhin, akan dilakukan melalui grup whatsapp kelas masing-masing.
Di sana guru-guru akan memantau kegiatan belajar mengajar dengan memberikan materi dan tugas yang mesti dikerjakan oleh siswa dari sekolah.
Baca juga: Pemkab Garut berlakukan KBM sistem jarak jauh cegah wabah corona
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020