Warga Perumahan Taman Cikas, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi segera merealisasikan janjinya menuntaskan persoalan banjir yang menerjang wilayah itu.
"Tadi kami menerima kunjungan Pak Wali Kota sebagai tindak lanjut penanganan banjir di lingkungan kami. Semoga apa yang dijanjikan beliau segera dapat direalisasikan," kata Ketua RW 025 Taman Cikas Hadi Wibawa, Rabu.
Hadi mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi menjanjikan akan melakukan perluasan dan pengerukan waduk serta peninggian posisi rumah pompa baru.
"Baru bantuan unit pompa baru yang sudah direalisasikan pemkot, belum semua dan kami masih menantikan janji beliau (wali kota)," katanya.
Seorang warga setempat, Adi Abdillah mengatakan, banjir yang menerjang wilayahnya beberapa waktu lalu mengakibatkan air masuk ke dalam rumah hingga setinggi dua meter.
"Harapan warga tentunya agar segera direalisasikan semua yang sudah disampaikan pada sidak wali kota hari ini sehingga banjir di wilayahnya tidak terulang kembali," kata Adi yang bekerja sebagai tenaga ahli DPR RI itu. Menurut Adi selain diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi, banjir di permukimannya juga disebabkan adanya pembangunan mega proyek
yang berlokasi persis di sebelah perumahan warga.
"Juga kepada pihak GKL agar segera menuntaskan kewajiban menata drainase yang membocori perumahan kami dari sisi tembok Seetpile perbatasan antara Taman Cikas dengan GKL," ungkapnya.
Berdasarkan kesepakatan saat mediasi antara warga Perumahan Taman Cikas dengan GKL sebelumnya selain menata drainase pihak GKL juga berkewajiban melakukan normalisasi area rawa GKL.
"Rawa GKL penuh dengan tanaman gulma (eceng gondok) harus segera dinormalisasi. Termasuk mengangkat sedimentasi area rawa GKL agar ketinggian air berada di bawah normal," kata dia.
Pada RaBu (4/3) Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Bekasi seperti Kepala Dinas BMSDA, LH, Bappeda, Distaru serta BPKAD mengunjungi Perumahan Taman Cikas sebagai tindak lanjut penanganan banjir dengan memetakan titik pompa waduk di area permukiman warga itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Tadi kami menerima kunjungan Pak Wali Kota sebagai tindak lanjut penanganan banjir di lingkungan kami. Semoga apa yang dijanjikan beliau segera dapat direalisasikan," kata Ketua RW 025 Taman Cikas Hadi Wibawa, Rabu.
Hadi mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi menjanjikan akan melakukan perluasan dan pengerukan waduk serta peninggian posisi rumah pompa baru.
"Baru bantuan unit pompa baru yang sudah direalisasikan pemkot, belum semua dan kami masih menantikan janji beliau (wali kota)," katanya.
Seorang warga setempat, Adi Abdillah mengatakan, banjir yang menerjang wilayahnya beberapa waktu lalu mengakibatkan air masuk ke dalam rumah hingga setinggi dua meter.
"Harapan warga tentunya agar segera direalisasikan semua yang sudah disampaikan pada sidak wali kota hari ini sehingga banjir di wilayahnya tidak terulang kembali," kata Adi yang bekerja sebagai tenaga ahli DPR RI itu. Menurut Adi selain diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi, banjir di permukimannya juga disebabkan adanya pembangunan mega proyek
yang berlokasi persis di sebelah perumahan warga.
"Juga kepada pihak GKL agar segera menuntaskan kewajiban menata drainase yang membocori perumahan kami dari sisi tembok Seetpile perbatasan antara Taman Cikas dengan GKL," ungkapnya.
Berdasarkan kesepakatan saat mediasi antara warga Perumahan Taman Cikas dengan GKL sebelumnya selain menata drainase pihak GKL juga berkewajiban melakukan normalisasi area rawa GKL.
"Rawa GKL penuh dengan tanaman gulma (eceng gondok) harus segera dinormalisasi. Termasuk mengangkat sedimentasi area rawa GKL agar ketinggian air berada di bawah normal," kata dia.
Pada RaBu (4/3) Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Bekasi seperti Kepala Dinas BMSDA, LH, Bappeda, Distaru serta BPKAD mengunjungi Perumahan Taman Cikas sebagai tindak lanjut penanganan banjir dengan memetakan titik pompa waduk di area permukiman warga itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020