Tim gabungan Basarnas dan BPBD Cianjur, Jawa Barat, belum menemukan tanda-tanda keberadaan tubuh Riko (2), balita warga Kampung Sasakanyar, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, yang dilaporkan hilang terbawa arus Sungai Cibala.
"Untuk pencarian hari ketiga tim dibagi menjadi beberapa kelompok menyisir sepanjang aliran sungai menggunakan perahu karet dan berjalan kaki dibantu warga sekitar," kata Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Jumat.
Ia menjelaskan, hingga sore menjelang belum ada tanda-tanda keberadaan tubuh korban, meskipun radisu pencarian terus diperlebar hingga beberapa kilometer dari lokasi korban dilaporkan hilang.
Sesuai dengan SOP ungkap dia, pencarian akan dilakukan hingga tujuh hari kedepan dan dapat diperpanjang. Namun pihaknya berharap dalam beberapa hari kedepan tubuh korban dapat ditemukan meskipun kecil kemungkinan dalam kondisi hidup.
"Harapan kami pencarian besok, dapat membuahkan hasil. Meskipun tidak ada kendala, hanya faktor alam karena diduga tubuh korban terbawa arus bawah sungai atau tersangkut bebatuan di dasar sungai berair deras," katanya.
Sementara Jujun (39), ayah korban berharap jasad anaknya segera ditemukan dalam kondisi apapun. Sejak dilaporkan menghilang terbawa arus sungai, dia dan kerabatnya ikut bersama tim melakukan pencarian.
"Kami hanya bisa pasrah, namun harapan kami jasadnya dapat segera ditemukan. Kami tidak menyangka anak kami akan hilang terbawa arus sungai saat bermain," katanya.
Sebelumnya BPBD Cianjur mendapat laporan dari Relawan Tangguh Bencana (Retana) Kecamatan Sukanagara, ada balita atas nama Riko (2) yang dilaporkan orang tuanya hilang diduga terbawa arus sungai.
Mendapat laporan tersebut BPBD Cianjur langsung mengirim petugas berkoordinasi dengan relawan dan aparat setempat untuk melakukan pencarian di sekitar lokasi guna menemukan tubuh korban yang dilaporkan hilang saat bermain di atas panggung yang berdekatan dengan sungai.
Baca juga: Tim gabungan lakukan pencarian balita terbawa arus sungai di Cianjur
Baca juga: Sempat terputus akibat longsor, Jalan Babakan Karet-Cianjur sudah dapat dilalui kendaraan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Untuk pencarian hari ketiga tim dibagi menjadi beberapa kelompok menyisir sepanjang aliran sungai menggunakan perahu karet dan berjalan kaki dibantu warga sekitar," kata Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Jumat.
Ia menjelaskan, hingga sore menjelang belum ada tanda-tanda keberadaan tubuh korban, meskipun radisu pencarian terus diperlebar hingga beberapa kilometer dari lokasi korban dilaporkan hilang.
Sesuai dengan SOP ungkap dia, pencarian akan dilakukan hingga tujuh hari kedepan dan dapat diperpanjang. Namun pihaknya berharap dalam beberapa hari kedepan tubuh korban dapat ditemukan meskipun kecil kemungkinan dalam kondisi hidup.
"Harapan kami pencarian besok, dapat membuahkan hasil. Meskipun tidak ada kendala, hanya faktor alam karena diduga tubuh korban terbawa arus bawah sungai atau tersangkut bebatuan di dasar sungai berair deras," katanya.
Sementara Jujun (39), ayah korban berharap jasad anaknya segera ditemukan dalam kondisi apapun. Sejak dilaporkan menghilang terbawa arus sungai, dia dan kerabatnya ikut bersama tim melakukan pencarian.
"Kami hanya bisa pasrah, namun harapan kami jasadnya dapat segera ditemukan. Kami tidak menyangka anak kami akan hilang terbawa arus sungai saat bermain," katanya.
Sebelumnya BPBD Cianjur mendapat laporan dari Relawan Tangguh Bencana (Retana) Kecamatan Sukanagara, ada balita atas nama Riko (2) yang dilaporkan orang tuanya hilang diduga terbawa arus sungai.
Mendapat laporan tersebut BPBD Cianjur langsung mengirim petugas berkoordinasi dengan relawan dan aparat setempat untuk melakukan pencarian di sekitar lokasi guna menemukan tubuh korban yang dilaporkan hilang saat bermain di atas panggung yang berdekatan dengan sungai.
Baca juga: Tim gabungan lakukan pencarian balita terbawa arus sungai di Cianjur
Baca juga: Sempat terputus akibat longsor, Jalan Babakan Karet-Cianjur sudah dapat dilalui kendaraan
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020