Jalan penghubung antardesa di Kecamatan Kadupandak, Cianjur, Jawa Barat, sudah dapat dialui normal dari kedua arah, setelah alat berat dari Dinas PUPR diturunkan untuk menyingkirkan material longsor sepanjang 15 meter dengan ketinggian 15 meter.

"Menjelang siang jalan penghubung antardesa yang tertutup longsor sudah dapat dilalui kembali dari kedua arah, baik dari Desa Kadupandak atau sebaliknya dari Desa Sukasari," kata Kapolsek Kadupandak AKP Deden Sulaeman saat dihubungi Jumat.

Ia menjelaskan Dinas PUPR Cianjur menurunkan satu alat berat  dan satu unit dump truck untuk membawa material longsor, sedangkan Polri/TNI bersama warga bergotong-royong menyingkirkan batang pohon yang ambuk ke pinggir jalan.

"Kami tetap mengimbau pengendara yang melintas di jalur tersebut untuk ekstra waspada dan hati-hati, terutama ketika hujan turun deras karena ditakutkan terjadi longsor susulan," katanya.

Ia menambahkan untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, pihaknya bersama warga memasang tanggul bambu di bawah tebing yang longsor sehingga saat terjadi longsor susulan, material tidak menutup landasan jalan.

Seperti diberitakan kemarin (13/2)  tebing setinggi 40 meter di Kecamatan Kadupandak, Cianjur, ambrol dan menutup akses jalan utama penghubung dua desa di wilayah itu.

Tidak ada korban dalam kejadian itu, namun material longsor dengan ketinggian 15 meter dan panjang 15 meter itu menutup akses jalan utama Desa Kadupandak dengan Desa Sukasari, Kecamatan Kadupandak, sehingga ruas jalan tidak dapat dilalui kendaraan baik motor maupun mobil.

Kapolsek Kadupandak, AKP Deden Sulaema, mengatakan bencana tebing longsor itu diduga akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

Baca juga: Jalan utama antar desa di Kadupandak-Cianjur tertutup longsor

Baca juga: Penambang pasir di Sukabumi tertimbun longsor, hingga kini belum ditemukan



 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020