Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menggandeng berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi dan menangani permasalahan sampah khususnya limbah plastik di objek wisata.
"Kami terus mencari solusi agar permasalahan sampah di berbagai objek wisata khususnya Geopark Ciletuh Palabuhanratu bisa tertangani seperti bekerjasama dengan dunia usaha, komunitas, investor dan lembaga lainnya," kata Asisten Daerah (Asda) II Setda Kabupaten Sukabumi Ahmad Riyadi di Sukabumi, Sabtu.
Diakuinya, untuk menangani sampah khususnya berbahan plastik ini tidak bisa dilakukan hanya sehari atau beberapa hari saja, tetapi harus dilakukan secara rutin. Selain itu, yang paling terpenting adalah membangun sikap atau mental warga maupun wisatawan agar sadar untuk selalu menjaga objek wisata minimalnya tidak buang sampah sembarangan dan selalu menjaga keasriannya.
Kemudian, solusi lainnya pemerintah setempat juga membangun sarana dan prasarana seperti membuat tempat sampah di pusat-pusat objek wisata, memasang papan atau spanduk imbauan agar membuang sampah pada tempatnya.
Menurutnya, sampah yang bertebaran di area Geopark Ciletuh Palabuhanratu, tidak hanya berasal dari rumah tangga, wisatawan maupun industri, tetapi juga ada berasal dari luar daerah.
Seperti banyak sampah yang bertebaran di sekitar objek wisata pantai, karena sampah yang dibuang ke sungai akan bermuara dan terbawa ke laut. Sehingga, saat terjadi gelombang pasang sampah khususnya plastik yang berasal dari mana-mana terdampar di pantai.
"Untuk penanganannya memang sulit, tapi kami bersama komunitas dan lembaga lainnya tetap berupaya meminimalkan volume sampah yang ada di sekitar destinasi wisata," tambahnya.
Riyadi mengatakan saat ini, Pemkab Sukabumi juga tengah mengusulkan permohonan bantuan dari salah satu BUMN yakni Perum Jamkrindo agar bisa memberikan alat khusus untuk membersihkan sampah di pantai. Apalagi perusahaan tersebut mempunyai program di Geopark Ciletuh tentang penanganan sampah plastik.
Di sisi lain, untuk mempertahankan Geopark Ciletuh Palabuhanratu sebagai geopark dunia seluruh elemen masyarakat dan wisatawan harus bisa menjaga keasrian, kenyamanan khususnya kebersihannya. Sebab, setelah United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) menetapkan menjadi global geopark pada 2018, organisasi tersebut akan melakukan revalidasi apakah tetap menjadi geopark dunia atau dicabut.
Maka dari itu, dalam menjaga objek wisata andalan dan kebanggaan Kabupaten Sukabumi ini perlu adanya kerjasama, apalagi dunia pariwisata merupakan salah satu lokomotif utama dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga yang tinggal di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini.
Baca juga: Jamkrindo bersama Pemkab Sukabumi kampanyekan antisampah plastik di Geopark Ciletuh
Baca juga: Jamkrindo tanam ratusan pohon di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami terus mencari solusi agar permasalahan sampah di berbagai objek wisata khususnya Geopark Ciletuh Palabuhanratu bisa tertangani seperti bekerjasama dengan dunia usaha, komunitas, investor dan lembaga lainnya," kata Asisten Daerah (Asda) II Setda Kabupaten Sukabumi Ahmad Riyadi di Sukabumi, Sabtu.
Diakuinya, untuk menangani sampah khususnya berbahan plastik ini tidak bisa dilakukan hanya sehari atau beberapa hari saja, tetapi harus dilakukan secara rutin. Selain itu, yang paling terpenting adalah membangun sikap atau mental warga maupun wisatawan agar sadar untuk selalu menjaga objek wisata minimalnya tidak buang sampah sembarangan dan selalu menjaga keasriannya.
Kemudian, solusi lainnya pemerintah setempat juga membangun sarana dan prasarana seperti membuat tempat sampah di pusat-pusat objek wisata, memasang papan atau spanduk imbauan agar membuang sampah pada tempatnya.
Menurutnya, sampah yang bertebaran di area Geopark Ciletuh Palabuhanratu, tidak hanya berasal dari rumah tangga, wisatawan maupun industri, tetapi juga ada berasal dari luar daerah.
Seperti banyak sampah yang bertebaran di sekitar objek wisata pantai, karena sampah yang dibuang ke sungai akan bermuara dan terbawa ke laut. Sehingga, saat terjadi gelombang pasang sampah khususnya plastik yang berasal dari mana-mana terdampar di pantai.
"Untuk penanganannya memang sulit, tapi kami bersama komunitas dan lembaga lainnya tetap berupaya meminimalkan volume sampah yang ada di sekitar destinasi wisata," tambahnya.
Riyadi mengatakan saat ini, Pemkab Sukabumi juga tengah mengusulkan permohonan bantuan dari salah satu BUMN yakni Perum Jamkrindo agar bisa memberikan alat khusus untuk membersihkan sampah di pantai. Apalagi perusahaan tersebut mempunyai program di Geopark Ciletuh tentang penanganan sampah plastik.
Di sisi lain, untuk mempertahankan Geopark Ciletuh Palabuhanratu sebagai geopark dunia seluruh elemen masyarakat dan wisatawan harus bisa menjaga keasrian, kenyamanan khususnya kebersihannya. Sebab, setelah United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) menetapkan menjadi global geopark pada 2018, organisasi tersebut akan melakukan revalidasi apakah tetap menjadi geopark dunia atau dicabut.
Maka dari itu, dalam menjaga objek wisata andalan dan kebanggaan Kabupaten Sukabumi ini perlu adanya kerjasama, apalagi dunia pariwisata merupakan salah satu lokomotif utama dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga yang tinggal di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini.
Baca juga: Jamkrindo bersama Pemkab Sukabumi kampanyekan antisampah plastik di Geopark Ciletuh
Baca juga: Jamkrindo tanam ratusan pohon di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020