Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk Kabupaten Bogor tahun 2020 meningkat hingga dua kali lipat menjadi Rp255 miliar dibanding tahun 2019 yang Rp122 miliar.
"Pemprov Jabar sekarang lebih proporsional dalam memberikan Bantuan Keuangan, di mana daerah yang wilayahnya luas dengan jumlah penduduk padat seperti Kabupaten Bogor, mendapatkan alokasi cukup besar,” ujar Anggota Badan Anggaran DPRD Jabar, Asep Wahyuwijaya dihubungi di Bogor, Rabu.
Keputusan itu tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor Tahun 2019 tanggal 27 Desember 2019 tentang APBD Jabar 2020.
Bantuan tersebut, sebagian besar dialokasikan untuk sektor kesehatan, seperti pembayaran iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Bantuan Keuangan 2020 ini, alokasi terbesar tetap di sektor kesehatan, dan iuran BPJS untuk masyarakat kurang mampu dialokasikan sebasar Rp53,79 miliar,” jelas Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar itu.
Pria yang akrab disapa AW itu mengatakan sektor kesehatan yang akan dibantu anggarannya yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, RSUD Ciawi dan RSUD Leuwiliang. Total anggaran untuk tiga RS milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor itu mencapai Rp101 miliar.
“Rinciannya, RS Cibinong Rp43 miliar, Ciawi Rp38 miliar dan Leuwiliang Rp20 miliar. Kenapa RS Cibinong dan Ciawi alokasi anggarannya besar? Karena dua RS tersebut menjadi rujukan untuk wilayah regional II Bogor, sehingga fasilitasnya haruslah lengkap,” kata AW.
Menurut AW, tahun 2020 ini Pasar Cisarua pun kembali mendapatkan alokasi bantuan sebesar Rp25 miliar, naik dibandingkan tahun 2019 yang Rp10 miliar.
“Bantuan Rp25 miliar itu, untuk menyelesaikan revitalisasi Pasar Cisarua, karena berdasarkan Detail Engeneering Disain (DED), revitalisasi pasar terbesar di wilayah Puncak itu membutuhkan anggaran sekitar Rp35 miliar,” ungkapnya.
Di samping itu, anggaran juga dialokasikan untuk Geopark Pongkor senilai Rp50 miliar. Geopark tersebut digadang-gadang bakal menjadi geopark kedua di Jawa Barat setelah Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi.
“Uang Rp 50 miliar itu, dibagi untuk beberapa program, diantaranya pembangunan Jalan Pasir Ipis - Purasade sampai perbatasan Kabupaten Sukabumi Rp23, 9 miliar, sisanya untuk penataan kawasan sekitar Geopark Pongkor,” paparnya.
AW mewanti-wanti kepada Pemkab Bogor agar memanfaatkan Bantuan Keuangan yang naik lebih dari 100 persen itu sebaik mungkin, terlebih yang berkaitan dengan sektor infrastruktur, seperti halnya pembangunan jalan.
“Intinya, kami DPRD Jabar asal daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor, tidak ingin kasus pembangunan Jalan Pabangbon, di Kecamatan Leuwiliang terulang lagi di tahun 2020 ini,” ujar AW.
Baca juga: Tiga kampung di Cileuksa Bogor belum ada akses kendaraan
Baca juga: TNI Manunggal Membangun Desa akan difokuskan ke Sukajaya Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pemprov Jabar sekarang lebih proporsional dalam memberikan Bantuan Keuangan, di mana daerah yang wilayahnya luas dengan jumlah penduduk padat seperti Kabupaten Bogor, mendapatkan alokasi cukup besar,” ujar Anggota Badan Anggaran DPRD Jabar, Asep Wahyuwijaya dihubungi di Bogor, Rabu.
Keputusan itu tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor Tahun 2019 tanggal 27 Desember 2019 tentang APBD Jabar 2020.
Bantuan tersebut, sebagian besar dialokasikan untuk sektor kesehatan, seperti pembayaran iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Bantuan Keuangan 2020 ini, alokasi terbesar tetap di sektor kesehatan, dan iuran BPJS untuk masyarakat kurang mampu dialokasikan sebasar Rp53,79 miliar,” jelas Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar itu.
Pria yang akrab disapa AW itu mengatakan sektor kesehatan yang akan dibantu anggarannya yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, RSUD Ciawi dan RSUD Leuwiliang. Total anggaran untuk tiga RS milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor itu mencapai Rp101 miliar.
“Rinciannya, RS Cibinong Rp43 miliar, Ciawi Rp38 miliar dan Leuwiliang Rp20 miliar. Kenapa RS Cibinong dan Ciawi alokasi anggarannya besar? Karena dua RS tersebut menjadi rujukan untuk wilayah regional II Bogor, sehingga fasilitasnya haruslah lengkap,” kata AW.
Menurut AW, tahun 2020 ini Pasar Cisarua pun kembali mendapatkan alokasi bantuan sebesar Rp25 miliar, naik dibandingkan tahun 2019 yang Rp10 miliar.
“Bantuan Rp25 miliar itu, untuk menyelesaikan revitalisasi Pasar Cisarua, karena berdasarkan Detail Engeneering Disain (DED), revitalisasi pasar terbesar di wilayah Puncak itu membutuhkan anggaran sekitar Rp35 miliar,” ungkapnya.
Di samping itu, anggaran juga dialokasikan untuk Geopark Pongkor senilai Rp50 miliar. Geopark tersebut digadang-gadang bakal menjadi geopark kedua di Jawa Barat setelah Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi.
“Uang Rp 50 miliar itu, dibagi untuk beberapa program, diantaranya pembangunan Jalan Pasir Ipis - Purasade sampai perbatasan Kabupaten Sukabumi Rp23, 9 miliar, sisanya untuk penataan kawasan sekitar Geopark Pongkor,” paparnya.
AW mewanti-wanti kepada Pemkab Bogor agar memanfaatkan Bantuan Keuangan yang naik lebih dari 100 persen itu sebaik mungkin, terlebih yang berkaitan dengan sektor infrastruktur, seperti halnya pembangunan jalan.
“Intinya, kami DPRD Jabar asal daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor, tidak ingin kasus pembangunan Jalan Pabangbon, di Kecamatan Leuwiliang terulang lagi di tahun 2020 ini,” ujar AW.
Baca juga: Tiga kampung di Cileuksa Bogor belum ada akses kendaraan
Baca juga: TNI Manunggal Membangun Desa akan difokuskan ke Sukajaya Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020