Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pembangunan Alun-alun Empang merupakan upaya memaksimalkan pemanfaatan lahan, bagian dari penataan kawasan di Kota Bogor.
"Insya Allah setiap tempat, setiap sudut di Kota Bogor diikhtiarkan agar memberikan manfaat dan maslahat. Kalau ada lahan yang mubazir, itu sayang. Kalau ada lahan yang sengketa, harus diselesaikan. Kalau ada lahan yang tidak maksimal penggunaannya, Insya Allah diikhtiarkan agar maksimal," kata Bima Arya, di Kota Bogor, Sabtu.
Pemerintah Kota Bogor merencanakan menata kota Bogor yang dibagi dalam lima wilayah pembangunan penataan kawasan, salah satunya di Kecamatan Bogor Selatan.
Sebelumnya, pada peletakan batu pertama Alun Alun Empang, di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Bima Arya mengatakan, pembangunan Alun Alun Empang di lahan seluas 2.905 m2 ini biayanya dari corporate social responsibility (CSR) PT Duta Graha Afiah yakni pengelola Rumah Sakit Ummi.
Rumah Sakit Ummi berada di Jalan Empang II yang berhadapan langsung dengan lokasi yang akan dibangun Alun Alun Empang. "Pembangunan Alun Alun Empang ini merupakan langkah awal dalam penataan kawasan Empang secara menyeluruh," katanya.
Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor terus berikhtiar dalam menata wilayah agar memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga.
Bima menambahkan, proyek pembangunan Alun-Alun Empang memerlukan semangat kebersamaan dan keikhlasan dari berbagai elemen agar pembangunannya bisa selesai secepatnya.
"Saya berterimakasih kepada Pak Sekda, Pak Camat, pimpinan dan pengurus Yaysan Rumah Sakit Ummi, serta para pedagang kaki lima di sekitar Lapangan Empang, yang telah bermusyawarah sehingga menghasilkan kesepakatan agar bisa segera memulai pembangunan Alun Alun Empang dan kawasan Empang secara keseluruhan" ujarnya.
Dalam pembangunan Alun Alun Empang dan penataan kawasan Empang, kata Bima, semua akan ditata dengan baik. "Insya Allah tidak ada yang dipinggirkan. Pedagang yang usaha mencari nafkah disini, Insya Allah ke depan rejekinya lebih baik, karena lapangan sudah dibangun jadi Alun Alun," katanya.
Kemudian, Masjid Agung At-Tohiriyah, di Jalan Alun-alun yang berhadapan langsung dengan lokasi pembangunan Alun-alun Empang, menurut Bima, juga memerlukan perhatian agar pengelolaannya lebih optimal.
Bima Arya juga menitipkan pesan kepada Direktur Umum Rumah Sakit Ummi Kota Bogor, Nadjamudin, agar dalam proses pembangunan Alun-alun Empang, tidak ada yang dirugikan atau dipinggirkan, tapi semuanya harus diakomodasi.
"Saya mengucapkan terimakasih atas kerja keras dan keikhlasannya dari semua pihak. Semoga setiap keringat kita, waktu kita, untuk mencapai kebersamaan ini mendapatkan pahala dari Allah WT," katanya.
Sementara itu, Direktur Umum Rumah Ummi Kota Bogor, Najamudin, mengatakan pembangunan Alun-alun Empang ini ditargetkan akan selesai dalam waktu enam bulan ke depan.
Menurut Najamudin, tujuan utama pembangunan Alun-alun Empang ini untuk memberikan ruang terbuka bagi warga sekaligus penataan PKL, agar kawasan Empang ini menjadi lebih indah dan harmonis.
Najamudin menjelaskan, ada sebanyak 46 PKL yang sebelumnya sudah berjualan di sekitar alun-alun ini. Setelah alun-alun dibangun, tidak ada lagi PKL yang berjualan di trotoar, tapi akan dibuatkan kios-kios di salah satu sisi alun-alun.
Baca juga: Pembangunan alun-alun Empang Bogor mulai 31 Januari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Insya Allah setiap tempat, setiap sudut di Kota Bogor diikhtiarkan agar memberikan manfaat dan maslahat. Kalau ada lahan yang mubazir, itu sayang. Kalau ada lahan yang sengketa, harus diselesaikan. Kalau ada lahan yang tidak maksimal penggunaannya, Insya Allah diikhtiarkan agar maksimal," kata Bima Arya, di Kota Bogor, Sabtu.
Pemerintah Kota Bogor merencanakan menata kota Bogor yang dibagi dalam lima wilayah pembangunan penataan kawasan, salah satunya di Kecamatan Bogor Selatan.
Sebelumnya, pada peletakan batu pertama Alun Alun Empang, di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Bima Arya mengatakan, pembangunan Alun Alun Empang di lahan seluas 2.905 m2 ini biayanya dari corporate social responsibility (CSR) PT Duta Graha Afiah yakni pengelola Rumah Sakit Ummi.
Rumah Sakit Ummi berada di Jalan Empang II yang berhadapan langsung dengan lokasi yang akan dibangun Alun Alun Empang. "Pembangunan Alun Alun Empang ini merupakan langkah awal dalam penataan kawasan Empang secara menyeluruh," katanya.
Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor terus berikhtiar dalam menata wilayah agar memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga.
Bima menambahkan, proyek pembangunan Alun-Alun Empang memerlukan semangat kebersamaan dan keikhlasan dari berbagai elemen agar pembangunannya bisa selesai secepatnya.
"Saya berterimakasih kepada Pak Sekda, Pak Camat, pimpinan dan pengurus Yaysan Rumah Sakit Ummi, serta para pedagang kaki lima di sekitar Lapangan Empang, yang telah bermusyawarah sehingga menghasilkan kesepakatan agar bisa segera memulai pembangunan Alun Alun Empang dan kawasan Empang secara keseluruhan" ujarnya.
Dalam pembangunan Alun Alun Empang dan penataan kawasan Empang, kata Bima, semua akan ditata dengan baik. "Insya Allah tidak ada yang dipinggirkan. Pedagang yang usaha mencari nafkah disini, Insya Allah ke depan rejekinya lebih baik, karena lapangan sudah dibangun jadi Alun Alun," katanya.
Kemudian, Masjid Agung At-Tohiriyah, di Jalan Alun-alun yang berhadapan langsung dengan lokasi pembangunan Alun-alun Empang, menurut Bima, juga memerlukan perhatian agar pengelolaannya lebih optimal.
Bima Arya juga menitipkan pesan kepada Direktur Umum Rumah Sakit Ummi Kota Bogor, Nadjamudin, agar dalam proses pembangunan Alun-alun Empang, tidak ada yang dirugikan atau dipinggirkan, tapi semuanya harus diakomodasi.
"Saya mengucapkan terimakasih atas kerja keras dan keikhlasannya dari semua pihak. Semoga setiap keringat kita, waktu kita, untuk mencapai kebersamaan ini mendapatkan pahala dari Allah WT," katanya.
Sementara itu, Direktur Umum Rumah Ummi Kota Bogor, Najamudin, mengatakan pembangunan Alun-alun Empang ini ditargetkan akan selesai dalam waktu enam bulan ke depan.
Menurut Najamudin, tujuan utama pembangunan Alun-alun Empang ini untuk memberikan ruang terbuka bagi warga sekaligus penataan PKL, agar kawasan Empang ini menjadi lebih indah dan harmonis.
Najamudin menjelaskan, ada sebanyak 46 PKL yang sebelumnya sudah berjualan di sekitar alun-alun ini. Setelah alun-alun dibangun, tidak ada lagi PKL yang berjualan di trotoar, tapi akan dibuatkan kios-kios di salah satu sisi alun-alun.
Baca juga: Pembangunan alun-alun Empang Bogor mulai 31 Januari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020