Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meminta kepada seluruh pelaku pariwisata yang ada di wilayah Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan terkait virus corona yang pertama kali ditemukan atau berasal dari wilayah Wuhan, China.
"Kami meningkatkan koordinasi antar insan pariwisata di Jabar untuk mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona. Jadi ini merupakan bagian dari antisipasi dan mitigasi penyebaran virus corona," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, di Bandung, Rabu.
Dedi menuturkan pihaknya telah mengirimkan surat imbauan tersebut kepada para pelaku industri pariwisata dan dinas pariwisata yang ada di 27 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, lanjut Dedi, pihaknya juga berkoordinasi dengan kepala Dinas Kesehatan atau sarana kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit pada tempat wisata.
Menurut dia, koordinasi dengan dinas kesehatan di masing-masing daerah sangat penting dalam melakukan pertolongan pertama jika menemukan wisatawan yang terpapar virus tersebut.
"Koordinasi dengan dinas kesehatan ini berkaitan dengan kedatangan wisatawan mancanegara atau lokal. Jadi harus ada area atau ruang khusus untuk wisatawan yang diduga terpapar virus dan termasuk ruang isolasi sementara," kata dia.
Pihaknya juga meminta masyarakat yang bekerja termasuk petugas di kawasan pariwisata yang pada diminta untuk menggunakan alat perlindungan diri, seperti masker sebagai antisipasi penularan penyakit.
Dia menambahkan koordinasi tersebut ialah implementasi dari Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK) terlebih industri pariwisata merupakan salah satu andalan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendongkrak pendapatan negara, devisa, dan lapangan kerja.
Pihaknya juga optimistis wabah virus corona tidak akan mengganggu acara kegiatan pawiriwata Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 yang beberapa waktu lalu diluncurkan oleh pihaknya.
"Kami optimistis ini tidak terganggu dengan isu virus corona karena semua menyadari industri pariwisata penting, para pelaku yang terlibat di industri ini pun pasti akan melakukan antisipasi dalam menjaga capaian yang baik pada tahun lalu," kata Dedi.
Baca juga: Ridwan Kamil sebut 60 juta wisatawan kunjungi Jabar selama 2019
Baca juga: Ridwan Kamil serahkan tambahan 30 bus wisata untuk kabupaten/kota
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami meningkatkan koordinasi antar insan pariwisata di Jabar untuk mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona. Jadi ini merupakan bagian dari antisipasi dan mitigasi penyebaran virus corona," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, di Bandung, Rabu.
Dedi menuturkan pihaknya telah mengirimkan surat imbauan tersebut kepada para pelaku industri pariwisata dan dinas pariwisata yang ada di 27 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, lanjut Dedi, pihaknya juga berkoordinasi dengan kepala Dinas Kesehatan atau sarana kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit pada tempat wisata.
Menurut dia, koordinasi dengan dinas kesehatan di masing-masing daerah sangat penting dalam melakukan pertolongan pertama jika menemukan wisatawan yang terpapar virus tersebut.
"Koordinasi dengan dinas kesehatan ini berkaitan dengan kedatangan wisatawan mancanegara atau lokal. Jadi harus ada area atau ruang khusus untuk wisatawan yang diduga terpapar virus dan termasuk ruang isolasi sementara," kata dia.
Pihaknya juga meminta masyarakat yang bekerja termasuk petugas di kawasan pariwisata yang pada diminta untuk menggunakan alat perlindungan diri, seperti masker sebagai antisipasi penularan penyakit.
Dia menambahkan koordinasi tersebut ialah implementasi dari Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK) terlebih industri pariwisata merupakan salah satu andalan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendongkrak pendapatan negara, devisa, dan lapangan kerja.
Pihaknya juga optimistis wabah virus corona tidak akan mengganggu acara kegiatan pawiriwata Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 yang beberapa waktu lalu diluncurkan oleh pihaknya.
"Kami optimistis ini tidak terganggu dengan isu virus corona karena semua menyadari industri pariwisata penting, para pelaku yang terlibat di industri ini pun pasti akan melakukan antisipasi dalam menjaga capaian yang baik pada tahun lalu," kata Dedi.
Baca juga: Ridwan Kamil sebut 60 juta wisatawan kunjungi Jabar selama 2019
Baca juga: Ridwan Kamil serahkan tambahan 30 bus wisata untuk kabupaten/kota
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020