Permintaan tanaman potong baik bunga maupun daun untuk ekspor dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,  meningkat drastis pada 2020 dibandingkan dengan 2019.

"Permintaan untuk ekspor pada tahun ini sebanyak 1,5 juta tangkai bunga dan daun potong setiap bulan, biasanya tidak mencapai jutaan hanya ratusan ribu saja," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sudrajat di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, melonjaknya permintaan tersebut terjadi saat petani dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi mengikuti festival bunga potong di luar daerah. Ternyata banyak eksportir yang tertarik dengan kualitas dan kesegaran tanaman potong dari kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini.

Tentunya dengan melonjaknya permintaan tersebut pihaknya sedang menyiapkan sentra-sentra bunga potong yang ada di Kabupaten Sukabumi, karena selama ini permintaan tidak ada mencapai sebesar itu.

Selain itu, pihaknya saat ini melakukan penataan agar permintaan tersebut bisa terpenuhi dan sesuai dengan kualitas yang diinginkan dari pihak eksportir, sebab untuk tanaman potong yang diekspor mempunyai klasifikasi tertentu.

"Kami berharap ekspor bunga dan daun potong ini lancar, karena bisa meningkatkan pendapatan petani dan nilai atau harganya pun tentunya meningkat. Tapi, yang harus diperhatikan adalah bagaimana petani bisa menyiapkan tanamannya sesuai dengan kualitas yang diinginkan," tambahnya.

Di sisi lain, Sudrajat mengatakan tanaman potong yang menjadi andalan Kabupaten Sukabumi saat ini masih Dracena, bahkan setiap tahun eksportir mengirim rata-rata 50 kontainer ke luar negeri.

Beberapa negara yang sudah menjadi langganan tanaman potong ini seperti Jepang, Belanda, Jerman, Inggris, Cina dan beberapa negara lain di Eropa dan Amerika maupun Asia.

Baca juga: Kinerja ekspor Astra Honda Motor naik

Baca juga: RNI buka peluang ekspor alat kesehatan dari pabrik baru


 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020