Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat, telah menyelesaikan pembangunan jalan penghubung antarkabupaten, yang rusak parah sejak beberapa tahun terakhir, sepanjang 29 kilometer dari target 48 kilometer yang membentang di Kecamatan Cikadu, Cianjur hingga Ciwidey, Bandung.

"Setelah tuntasnya pembangunan, maka jarak tempuh dari Cikadu ke Ciwidey, hanya satu jam. Sebelum pembangunan dilakukan, warga membutuhkan waktu seharian," kata Penilik Ruas Jalan Batas Cianjur-Bandung UPTD Wilayah Cianjur Dinas Binamarga Jabar Sumarna saat dihubungi di Cianjur, Senin.

Jalan yang sudah selesai dibangun sepanjang 29 kilometer dengan lebar 4-5 meter itu, membentang dari ruas jalan Cianjur batas Bandung (Ciwidey)-Kebon Muncang Cikadu, Cikadu-Simpang Pancuran Tilu dan Simpang Pancuran Tilu-Simpang Muara Cikadu.

Ia menjelaskan, rencana pembangunan jalan tersebut akan dituntaskan hingga 48 kilometer mengunakan hotmix dan lapen.

Hngga akhir tahun 2019, sudah 29 kilometer yang dituntaskan.

"Sebagian besar landasan jalan sebelum dibangun merupakan tanah merah yang sulit dilalui kendaraan. Namun saat ini, sudah dapat dilalui kendaraan roda empat dan dua tanpa harus memasang rantai," katanya.

Saat melakukan cek lokasi, tutur dia, pihaknya harus memasang rantai pada kedua ban sepeda motor agar tidak tergelincir saat melintas. Bahkan saat memasuki jalan menanjak terpaksa sepeda motor didorong untuk menghindari kecelakaan.

"Ada jalur alternatif melalui Neringgul, namun butuh waktu setengah hari untuk sampai ke jalan utama Naringgul-Bandung. Sekarang warga sudah dapat melintas dengan nyaman untuk beraktivitas terutama aktivitas ekonomi," katanya.

Ia menambahkan rencananya tahun ini Pemprov Jabar akan mengalokasikan dana untuk menambah pembangunan jalan layak sepanjang 4,5 kilometer di wilayah Cikadu.

"Harapan kami tahun ini, seluruh target sepanjang 48 kilometer sudah mulus dan sangat layak untuk dilalui kendaraan, sebagai upaya meningkatkan roda perekonomian warga," katanya.

Sementara sebagian besar warga di Kecamatan Cikadu yang selama ini, kesulitan untuk membawa hasil bumi ke Bandung atau Cianjur, tidak lagi membutuhkan waktu lama untuk sampai serta biaya operasional yang bisa dipangkas hingga ratusan ribu rupiah.

"Sebelumnya hasil bumi yang kami jual ke Bandung, hanya cukup mengembalikan modal karena keuntungan habis untuk ongkos transportasi. Saat ini untuk sampai ke Bandung, kami tidak butuh waktu lama dan ongkos yang murah," kata Asep, warga Cikadu.

Ia menjelaskan, selama ini warga di wilayah tersebut serba kesulitan untuk melakukan perjalanan ke luar daerah terutama ke ibu kota Kabupaten Cianjur, dibandingkan ke Bandung yang membutuhkan waktu lebih dari 12 jam karena buruknya infrastruktur.

"Sekarang tidak perlu waktu lama, untuk sampai ke Cianjur, meskipun harus memutar ke Ciwidey. Tapi untuk menjual hasil bumi warga di Cikadu lebih dekat ke Bandung karena ke Cianjur harus memutar dengan jarak tempuh hampir 8 jam," katanya.

Baca juga: BKSDA pasang perangkap dan alat deteksi surili di Cianjur


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020