Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat memberikan solusi untuk warganya agar terbebas dari jeratan rentenir salah satunya dengan melakukan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi.
"Kami menggulirkan sejumlah program untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses permodalan usaha. Langkah ini agar masyarakat bisa terbebas dari jeratan rentenir atau lebih dikenal Bank Emok atau Bank Keliling," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Senin.
Adapun program yang digulirkan dalam upaya mencegah agar warga tidak terjerat tipu daya renternir seperti dengan mendorong pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Melalui usaha seperti ini masyarakat bisa mengembangkan bisnisnya tanpa harus mengeluarkan dana besar dan Pemkot Sukabumi pun akan membantu dalam mempermudah mendapatkan pinjaman modal usaha yang tidak membenani.
Selain itu, Pemkot Sukabumi juga mempunyai program lain seperti Anti Nginjeum ka Rentenir (Anyelir) atau anti pinjam ke rentenir. Program penyaluran kredit Anyelir ini merupakan lanjutan pendidikan dan pelatihan Sukabumi Kelurahan Entrepreneurhip Center (KECE).
Dalam penyaluran tersebut, tidak menggunakan agunan dan bunga serta warga yang ingin mengembangkan usaha mendapatkan pendampingan untuk menjadi wirausahawan baru.
Ada juga program udunan online yang bekerja sama dengan Rumah Zakat untuk menangani sejumlah masalah sosial seperti rumah roboh, pendidikan, kesehatan dan masalah sosial lainnya.
Kemudian ada program arisan ibu-ibu melalui Rumah Zakat. Langkah ini merupakan program dan gerakan bersama bukan masing-masing untuk melakukan perbaikan dan mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat.
"Masih banyak progam lainnyan untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan warga Kota Sukabumi, ini kami lakukan sebagai bentuk komitmen agar kesejahteraan masyarakat meningkat dan terhindar dari rentenir," tambahnya.
Fahmi mengatakan Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah di Jabar yang merupakan kota jasa dan perdagangan, sehingga peningkatan ekonomi melalui pemberdayaan usaha sangat tepat. Apalagi dalam waktu dekat terbangun Jalur Ganda Kereta Api Sukabumi-Bogor, Jalan Tol Bocimi hingga Bandara Sukabumi yang berada di perbatasan antara Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Potensi ini tentunya harus dimanfaatkan salah satunya dengan membangun ekonomi melalui UMKM dan usaha lainnya, karena tingkat keramaian setelah terbangunnya akses perhubungan itu akan bertambah dan ini harus dimanfaatkan oleh warga Kota Sukabumi.
Baca juga: Rentenir Bank Emok di Kota Sukabumi akan diberantas
Baca juga: TKW korban kecelakaan kerja di Arab Saudi tiba di Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami menggulirkan sejumlah program untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses permodalan usaha. Langkah ini agar masyarakat bisa terbebas dari jeratan rentenir atau lebih dikenal Bank Emok atau Bank Keliling," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Senin.
Adapun program yang digulirkan dalam upaya mencegah agar warga tidak terjerat tipu daya renternir seperti dengan mendorong pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Melalui usaha seperti ini masyarakat bisa mengembangkan bisnisnya tanpa harus mengeluarkan dana besar dan Pemkot Sukabumi pun akan membantu dalam mempermudah mendapatkan pinjaman modal usaha yang tidak membenani.
Selain itu, Pemkot Sukabumi juga mempunyai program lain seperti Anti Nginjeum ka Rentenir (Anyelir) atau anti pinjam ke rentenir. Program penyaluran kredit Anyelir ini merupakan lanjutan pendidikan dan pelatihan Sukabumi Kelurahan Entrepreneurhip Center (KECE).
Dalam penyaluran tersebut, tidak menggunakan agunan dan bunga serta warga yang ingin mengembangkan usaha mendapatkan pendampingan untuk menjadi wirausahawan baru.
Ada juga program udunan online yang bekerja sama dengan Rumah Zakat untuk menangani sejumlah masalah sosial seperti rumah roboh, pendidikan, kesehatan dan masalah sosial lainnya.
Kemudian ada program arisan ibu-ibu melalui Rumah Zakat. Langkah ini merupakan program dan gerakan bersama bukan masing-masing untuk melakukan perbaikan dan mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat.
"Masih banyak progam lainnyan untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan warga Kota Sukabumi, ini kami lakukan sebagai bentuk komitmen agar kesejahteraan masyarakat meningkat dan terhindar dari rentenir," tambahnya.
Fahmi mengatakan Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah di Jabar yang merupakan kota jasa dan perdagangan, sehingga peningkatan ekonomi melalui pemberdayaan usaha sangat tepat. Apalagi dalam waktu dekat terbangun Jalur Ganda Kereta Api Sukabumi-Bogor, Jalan Tol Bocimi hingga Bandara Sukabumi yang berada di perbatasan antara Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Potensi ini tentunya harus dimanfaatkan salah satunya dengan membangun ekonomi melalui UMKM dan usaha lainnya, karena tingkat keramaian setelah terbangunnya akses perhubungan itu akan bertambah dan ini harus dimanfaatkan oleh warga Kota Sukabumi.
Baca juga: Rentenir Bank Emok di Kota Sukabumi akan diberantas
Baca juga: TKW korban kecelakaan kerja di Arab Saudi tiba di Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020