Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) Puarman mengatakan bahwa sampah bambu yang menyumbat Bendungan Koja di wilayah Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, antara lain berasal dari hulu Sungai Cikeas di Kabupaten Bogor.
Puarman di Bekasi, Senin, mengatakan bahwa sampah bambu mulai masuk ke Bendungan Koja pada Kamis (26/12), saat tinggi muka air Sungai Cikeas naik hingga menyentuh level 350 cm pada pukul 05.00 WIB.
Kondisi yang demikian, menurut dia, membuat sungai mengalirkan sampah bambu dan sampah rumah tangga hingga ke Bendungan Koja.
Menurut dia, dalam setahun terakhir ini sudah ada 13 kali kejadian tumpukan sampah bambu di Bendung Koja Bekasi.
"Selama ini Tim Katak Orange DLH Kota Bekasi menjadi ujung tombak dalam gerakan bersih-bersih Bendung Koja manakala aliran air sungai tersumbat akibat sampah bambu," katanya.
Tumpukan sampah akan menyumbat bendungan dan kalau bendungan tersumbat, airnya bisa meluap ke permukiman warga.
Camat Jatiasih, Asih Mariana, mengatakan bahwa luapan air Bendungan Koja Bekasi mengancam lima kompleks permukiman, yakni perumahan Villa Nusa Indah Tiga, Villa Mahkota Pesona, Perumahan Mandosi Permai, Perumahan Puri Nusapala, dan Perumahan Jatisari.
"Dampak luapan air kali akan tumpah ke sana karena lima perumahan itu berbatasan dengan daerah aliran sungai," katanya.
Yakub Ardiansyah (30), warga sekitar Bendungan Koja, mengatakan bahwa sampah bambu menyesaki Bendungan Koja dalam satu minggu belakangan.
"Waktu bulan Oktober lalu sampah bambu Bendungan Koja sampai panjang. Kalau sekarang ini sedikit ya paling 20 meter tapi juga jadi ancaman memang," kata Yakub.
Kalau tidak segera ditangani, ia mengatakan, tumpukan sampah bisa menyumbat bendungan sehingga airnya meluap dan mengalir ke permukiman warga.
"Banjir pastinya karena dulu pernah banjir juga dan sampah bambu ini bukan tahun ini saja ada emang, dulu juga sering. Sampahnya dari Bogor," kata dia.
Baca juga: Pemerintah Kota Bekasi bersihkan Bendungan Koja
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019