Pelaksana Tugas Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, menjamin Nova Rizkia Nurhaliza (21) seorang penyandang disabilitas yang saat ini siswi kelas XII SLB Permata Ciranjang akan mudah mendapat pekerjaan setelah kelulusannya nanti. 

"Saya menjamin setelah lulus nanti Nova akan mendapat pekerjaan sesuai dengan apa yang diinginkannya," ungkap Herman usai membuka acara Cianjur Job Fair  2019 yang bertempat di Lapangan Prawatasari, Cianjur, Rabu.

Ia menjelaskan, belum lama ini Indonesia memperingati Hari Difabel sedunia, karena itu seiring kegiatan job fair pihaknya sengaja mencari kaum difabel yang ikut melamar pekerjaan ke perusahaan yang diinginkan. 

"Ada satu orang yang langsung saya dampingi, dan saya menjamin dia untuk dapat diterima bekerja di  perusahaan yang diinginkannya. Pihak perusahaan yang dituju menyanggupi untuk menerimanya bekerja setelah lulus," katanya.

Bahkan, lanjut dia, pihaknya siap membantu kaum difabel lainnya yang ingin bekerja di perusahaan untuk mencarinya melalui dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Cianjur, karena Disnakertrans sudah diminta untuk mengakomodir. 

"Ini sebagai bentuk nyata perhatian Pemkab Cianjur terhadap kaum difabel, tidak hanya dari penyediaan fasilitas, tapi juga termasuk ketersediaan lapangan kerja," katanya. 

Nova warga Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah yang sengaja datang ke lokasi job fair tersebut untuk melamar pekerjaan ke salah satu perusahaan garmen di Kecamatan Sukaluyu yang tidak jauh dari rumahnya.

"Saya tidak menyangka mendapat perhatian pak Bupati dan menjamin saya diterima di perusahaan yang saya tuju. Saya datang ke job fair didampingi guru dari SLB Permata," katanya.

Meskipun belum lulus sekolah, dia bertekad untuk mencari pekerjaan guna membantu ekonomi orang tuanya dan dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dengan biaya sendiri.

"Saya melamar untuk bagian administrasi. Meskipun dengan keterbatasan fisik, saya dapat bekerja secara maksimal. Harapan saya perhatian lebih dari pemerintah tidak hanya untuk saya, tapi untuk semua kaum difabel yang ada di Cianjur," katanya.

Teti Rohani, Guru SLB Permata Ciranjang, mengatakan saat ini kesempatan bekerja untuk kaum difabel sudah mulai terbuka, meskipun aturan ketenagakerjaan yang menyebutkan satu persen kuota di tiap perusahaan harus diisi kaum difabel masih belum diterapkan optimal.

"Lulusan SLB kami, sudah ada sebanyak 15 orang yang diterima bekerja di pabrik sepatu terbesar  se-Asia Tengara.  Meskipun masih jauh dari ketentuan, kami berharap ke depannya semakin banyak kesempatan bekerja untuk kaum difabel," katanya.



 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019