Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak masyarakat Indonesia untuk memberi bantuan tunai kepada para guru yang kurang sejahtera melalui program Sahabat Guru Indonesia.
Branch Manager ACT Jawa Barat Renno I Mahmoeddin mengatakan di wilayah Jawa Barat ada sebanyak 185 ribu guru yang penghasilan per bulannya di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP). Guru tersebut terdiri dari guru honorer di sekolah formal maupun guru relawan di sekolah-sekolah non-formal seperti pesantren dan madrasah.
"Program ini dalam rangka Hari Guru, juga untuk memuliakan guru, di Indonesia ada sekitar satu juta lebih guru yang belum sejahtera, bahkan ada yang bekerja tanpa menerima gaji sepeser pun," kata Renno di Kantor ACT Jawa Barat, Jalan Lodaya, Kota Bandung, Selasa.
Menurut Renno, penghasilan para guru tersebut berkisar antara nol rupiah hingga Rp500 ribu per bulan. Besaran tersebut dinilai tidak memadai untuk menunjang kegiatan operasional dan kehidupan sehari-hari para guru tersebut.
Maka dari itu, kata dia, ACT tergerak untuk membantu para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut agar kehidupannya lebih baik.
Menurutnya, program dalam jangka panjang tersebut adalah memberi bantuan sebesar Rp500 ribu kepada 185 ribu guru pra-sejahtera di Jawa Barat. Namun, di awal program, penerima bantuan tersebut adalah 10 orang perwakilan guru pra-sejahtera dari berbagai daerah di Bandung Raya.
"Sementara 10 orang guru ini kita beri bantuan tunai terus-menerus selama 1 tahun penuh," kata dia.
Dengan membantu para guru, menurutnya, para donatur juga mendapat pahala yang sama seperti guru, karena menjadi seorang guru adalah profesi yang penuh dengan pahala.
Karena itu Renno juga mengajak masyarakat yang tergerak untuk dapat turut mensukseskan program tersebut dengan menyalurkan zakatnya pada ACT.
"Kalau zakat dari umat yang kita terima cukup besar, mungkin bantuan tersebut dapat kita tingkatkan hingga Rp1 juta per-bulan," kata dia.
Baca juga: ACT luncurkan program Sahabat Guru Indonesia
Baca juga: ACT apresiasi pengabdian guru prasejahtera lewat gerakan Sahabat Guru Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Branch Manager ACT Jawa Barat Renno I Mahmoeddin mengatakan di wilayah Jawa Barat ada sebanyak 185 ribu guru yang penghasilan per bulannya di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP). Guru tersebut terdiri dari guru honorer di sekolah formal maupun guru relawan di sekolah-sekolah non-formal seperti pesantren dan madrasah.
"Program ini dalam rangka Hari Guru, juga untuk memuliakan guru, di Indonesia ada sekitar satu juta lebih guru yang belum sejahtera, bahkan ada yang bekerja tanpa menerima gaji sepeser pun," kata Renno di Kantor ACT Jawa Barat, Jalan Lodaya, Kota Bandung, Selasa.
Menurut Renno, penghasilan para guru tersebut berkisar antara nol rupiah hingga Rp500 ribu per bulan. Besaran tersebut dinilai tidak memadai untuk menunjang kegiatan operasional dan kehidupan sehari-hari para guru tersebut.
Maka dari itu, kata dia, ACT tergerak untuk membantu para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut agar kehidupannya lebih baik.
Menurutnya, program dalam jangka panjang tersebut adalah memberi bantuan sebesar Rp500 ribu kepada 185 ribu guru pra-sejahtera di Jawa Barat. Namun, di awal program, penerima bantuan tersebut adalah 10 orang perwakilan guru pra-sejahtera dari berbagai daerah di Bandung Raya.
"Sementara 10 orang guru ini kita beri bantuan tunai terus-menerus selama 1 tahun penuh," kata dia.
Dengan membantu para guru, menurutnya, para donatur juga mendapat pahala yang sama seperti guru, karena menjadi seorang guru adalah profesi yang penuh dengan pahala.
Karena itu Renno juga mengajak masyarakat yang tergerak untuk dapat turut mensukseskan program tersebut dengan menyalurkan zakatnya pada ACT.
"Kalau zakat dari umat yang kita terima cukup besar, mungkin bantuan tersebut dapat kita tingkatkan hingga Rp1 juta per-bulan," kata dia.
Baca juga: ACT luncurkan program Sahabat Guru Indonesia
Baca juga: ACT apresiasi pengabdian guru prasejahtera lewat gerakan Sahabat Guru Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019