Sejumlah pemilik kendaraan mesin diesel mengeluhkan sulit mendapatkan solar subsidi di SPBU Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak beberapa hari akibatnya menghambat aktivitas maupun menjalankan usaha angkutan.

"Sekarang susah cari bio solar (subsidi) sejak beberapa hari, tidak tahu kenapa," kata pemilik kendaraan bahan bakar solar, Irwan di Garut, Selasa.

Ia menuturkan, SPBU yang menyediakan bio solar di Garut seringkali menjadi sasaran para pemilik kendaraan bermesin diesel, bahkan harus rela antre panjang untuk mendapatkannya.

Dalam waktu singkat setelah pengiriman dari Pertamina, kata dia, solar subsidi itu langsung habis, untuk mereka yang tidak kebagian terpaksa membeli solar nonsubsidi jenis dexlite yang harganya lebih mahal.

"Setiap pengiriman solar itu langsung diserbu oleh angkot dan elf," katanya.

Menurut dia, pemilik kendaraan yang ingin mendapatkan bio solar harus tahu jadwal pengirimannya ke SPBU, dan antre panjang untuk mendapatkannya.

Ia berharap, pemerintah dapat menormalkan kembali pasokan bio solar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pemilik kendaraan diesel di Garut.

"Saya harap pasokan solar kembali normal, jangan sulit seperti sekarang ini," katanya.

Pemilik kendaraan truk pasir, Sigit menyatakan sama, masih kesulitan mendapatkan solar subsidi, kalau pun ada harus antre panjang untuk mendapatkannya di SPBU.

Pengiriman solar ke SPBU, kata dia, saat ini dijadwal, tidak selamanya tersedia terus di SPBU wilayah Garut untuk memenuhi kebutuhan kendaraan.

"Katanya sekarang dijadwal, dan tetap saja susah," kata Sigit.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Garut, Yudi Nurcahyadi, menyatakan sama bahwa solar subsidi masih langka di Garut, akibatnya mengganggu operasional kendaraan angkutan umum.

Terkait Pertamina sudah menambah pasokan, kata dia, kondisi di lapangan wilayah Garut tetap masih sulit didapat, bahkan pembelian solar subsidi pun masih dibatasi.

"Keluhan masih saja ada seperti tidak kebagian bio solar," katanya.

Ia berharap, stok solar di SPBU harus selalu tersedia seperti sebelumnya agar pengusaha angkutan tidak mengalami kerugian.

"Kami harap masalah ini bisa kembali normal, karena katanya ini hanya di Priangan Timur saja, daerah lain normal," katanya.

Baca juga: Pembatasan pembelian solar subsidi di Garut dikeluhkan pengusaha angkutan

Baca juga: Solar dibatasi di Garut sebabkan angkutan umum tak beroperasi


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019