Percepatan pembangunan pengembangan produksi mobil listrik, pemerintah Indonesia membuka pintu bermitra dengan perusahaan Korea Selatan.
Deputi Bidang Koordinator Infrastruktur Kemenko Maritim dan Investasi Ridwan Djamaluddin kepada Antara di Jakarta, Kamis menyebutkan arah kemitraan dengan Korea Selatan adalah pengembangan kendaraan listrik dan inovasi maksimal dari biofuel.
"Arah kita ke sana, pertemuan dengan perusahaan Korea Selatan hari ini, ini sedang mencarikan mitra yang tepat," kata Ridwan.
Perusahaan Doosan Group menjajaki kerja sama dengan perusahaan BUMN, dengan difasilitasi oleh Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.
Ridwan menjelaskan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, September lalu berkunjung ke Korea untuk menjaring potensi kemitraan.
Respons dari kunjungan tersebut, Doosan Group perusahaan Korea membawa produk terbaik mereka untuk disajikan dihadapan calon mitra.
Ridwan menegaskan saat ini tengah berupaya untuk merelokasi pabrik-pabrik perusahaan Korea untuk dibangun di Indonesia.
Sebab pangsa pasar dari perusahaan Korea cukup besar di Indonesia. "Dengan adanya pabrik dari Doosan nanti, itu kan berarti kita mendekatkan mereka dengan pasar Indonesia, itu yang kita harapkan," katanya.
Vice Chairman HS Lee dalam pameran Doosan Tech 2019 di Gedung BPPT, mengatakan bahwa kerja sama dengan Indonesia akan berlanjut dalam jangka panjang.
"Kami bermitra dengan Indonesia sudah memiliki hubungan yang baik, potensi kerja sama banyak yang akan dikembangkan di Indonesia, terkait infrstruktur dan mobilisasi misalnya," kata HS Lee.
Doosan Group juga menawarkan modernisasi di bidang industri dengan teknologi terintegrasi dengan perlengkapan alat berat berbasis robotic, sehingga efisiensi kerja bisa dicapai.
Potensi kerja sama besar akan datang di bidang transportasi. Doosan Infarcore Co. Ltd.,telah melakukan kerjasama dengan PT. Boma Bisma Indra (Persero) dalam rangka alih teknologi pembuatan diesel engine, di mana fasilitas assembly diesel engine di PT. BBI (Persero) telah diresmikan pada 21 Agustus 2019
Baca juga: Kendaraan listrik lebih irit, hanya butuh Rp150 per km
Baca juga: PLN: Sudah ada 1.900 SPLU untuk kendaraan listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Deputi Bidang Koordinator Infrastruktur Kemenko Maritim dan Investasi Ridwan Djamaluddin kepada Antara di Jakarta, Kamis menyebutkan arah kemitraan dengan Korea Selatan adalah pengembangan kendaraan listrik dan inovasi maksimal dari biofuel.
"Arah kita ke sana, pertemuan dengan perusahaan Korea Selatan hari ini, ini sedang mencarikan mitra yang tepat," kata Ridwan.
Perusahaan Doosan Group menjajaki kerja sama dengan perusahaan BUMN, dengan difasilitasi oleh Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.
Ridwan menjelaskan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, September lalu berkunjung ke Korea untuk menjaring potensi kemitraan.
Respons dari kunjungan tersebut, Doosan Group perusahaan Korea membawa produk terbaik mereka untuk disajikan dihadapan calon mitra.
Ridwan menegaskan saat ini tengah berupaya untuk merelokasi pabrik-pabrik perusahaan Korea untuk dibangun di Indonesia.
Sebab pangsa pasar dari perusahaan Korea cukup besar di Indonesia. "Dengan adanya pabrik dari Doosan nanti, itu kan berarti kita mendekatkan mereka dengan pasar Indonesia, itu yang kita harapkan," katanya.
Vice Chairman HS Lee dalam pameran Doosan Tech 2019 di Gedung BPPT, mengatakan bahwa kerja sama dengan Indonesia akan berlanjut dalam jangka panjang.
"Kami bermitra dengan Indonesia sudah memiliki hubungan yang baik, potensi kerja sama banyak yang akan dikembangkan di Indonesia, terkait infrstruktur dan mobilisasi misalnya," kata HS Lee.
Doosan Group juga menawarkan modernisasi di bidang industri dengan teknologi terintegrasi dengan perlengkapan alat berat berbasis robotic, sehingga efisiensi kerja bisa dicapai.
Potensi kerja sama besar akan datang di bidang transportasi. Doosan Infarcore Co. Ltd.,telah melakukan kerjasama dengan PT. Boma Bisma Indra (Persero) dalam rangka alih teknologi pembuatan diesel engine, di mana fasilitas assembly diesel engine di PT. BBI (Persero) telah diresmikan pada 21 Agustus 2019
Baca juga: Kendaraan listrik lebih irit, hanya butuh Rp150 per km
Baca juga: PLN: Sudah ada 1.900 SPLU untuk kendaraan listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019