Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terus mendorong agar masyarakat melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam rangka mencegah serta menekan stunting.

"Apabila PHBS baik maka stunting di Indramayu dapat teratasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara di Indramayu, Selasa.

Deden mengatakan dengan menerapkan PHBS, maka diharapkan masyarakat bisa terhindar dari berbagai macam penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

"PHBS harus sebagai pokok pikiran utama dalam kesadaran anggota keluarga dan orang sekitar," katanya.

Pemkab Indramayu sendiri kata Deden, memprioritaskan tiga indikator utama PHBS untuk penting dilakukan oleh masyarakat seperti, melakukan aktivitas fisik selama 35 menit dalam satu minggu, mengonsumsi makanan buah dan sayur dengan porsi seimbang.

"Serta melaksanakan pemeriksaan fisik minimal 6 bulan sekali," ujarnya.

Deden mengatakan saat ini jumlah penderita stunting di Kabupaten Indramayu mencapai 29,9 persen dan ditargetkan pada tahun 2020 bisa menurun sebanyak 5 persen.

Selain menerapkan PHBS, pada tahun 2020 mendatang, delapan kecamatan akan menjadi lokus perhatian intervensi kegiatan percepatan stunting.

"Kecamatan tersebut yakni Balongan, Karangampel, Kertasmaya, Krangkeng, Lelea, Lohbener, Pasekan dan Tukdana," katanya.

Baca juga: Bupati Indramayu: Olahan ikan bisa penuhi gizi dan cegah kekerdilan

Baca juga: Indramayu fokus pendampingan ibu hamil untuk turunkan stunting

 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019