Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat (Jabar) menargetkan terjadi perputaran uang atau transaksi keuangan pada penyelenggaraan West Java Festival atau Festival Jawa Barat (WJF) 2019, yang resmi dibuka pada Jumat di Gedung Sate Bandung, mencapai Rp5 miliar.
"Jadi estimasinya, tiga hari penyelenggaraan WJF 2019 dari tanggal 1 sampai 3 November bisa dikunjungi sekitar 25 ribu pengunjung dan targetnya Rp200 ribu per orang. Maka harga festival ini sekitar Rp5 miliar," kata Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Jawa Barat Iwan Darmawan.
Menurut dia, untuk hitungan investasi secara makro keseluruhan di Kota Bandung maka harus dapat memunculkan nilai Rp50 miliar sehingga acara WJF 2019 ini juga turut mendorong kinerja ekonomi daerah.
Oleh karena itu, pihaknya melibatkan pendekatan 4.0 untuk registrasi setiap pengunjung yang akan hadir di acara melalui go tiket dan diharapkan dengan digitalisasi tersebut dapat menghitung secara tepat jumlah pengunjung.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan dengan mengedepankan sajian berbasis kebudayaan, diharapkan WJF 2019 dapat meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap budaya di Jabar.
"Dan yang terpenting. Kegiatan ini dapat membangun komunikasi budaya dengan provinsi di daerah," kata dia.
Menurut Dedi, WJF 2019 menampilkan keunikan kebudayaan setiap daerah di Jabar yang menjadi ikon saat ini.
"Kemudian WJF juga dirangkaikan dengan sebuah karnaval, Alhamdulillah yang terlibat di sini ada empat provinsi lain, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, DKI, dan Sulawesi Tengah," katanya.
Acara West Java Festival 2019 juga menghadirkan talenta terbaik Jawa Barat dan hiburan masyarakat dengan konten kebudayaan multietnis yang dikemas dengan mengikuti perkembangan zaman dan diselenggarakan event-event kecil menarik seperti pameran dan booth produk.
"Lalu ada juga karnaval diikuti 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dan 20 OPD yang ada di Jawa Barat. Dengan tema keanekaragaman budaya, etnik Sunda Betawi, Kecirebonan dan Priayangan," katanya.
Pihaknya berharap event yang diselenggarakan oleh Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dapat menambah semaraknya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.
Sejumlah penyanyi dan artis ibu kota seperti Gigi, Isyana Sarasvati, Dewi Gita, Yura Yunita dan sejumlah musisi kawakan asal Kota Bandung, meramaikan acara itu.
"Total ada 262 booth, dan calon pengunjung ada sekitar 44.000 melalui pendaftaran digital. Diharapkan dalam waktu tiga hari ini menggeliat pariwisata di Jawa Barat ini," katanya.
"Lalu, masyarakat Jabar juga bisa menikmati WJF ini karena rangkaiannya sangat bagus, para penyedia jasa juga terlibat di sini, diharapkan membuahkan hasil transaksi ekonomi yang ada di Jabar," lanjut Dedi Taufik.
Baca juga: Transaksi ekonomi "WJFest 2019" diprediksi capai miliaran rupiah
Baca juga: IIMS 2019 raih transaksi Rp3,1 triliun dengan jual 10.148 kendaraan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Jadi estimasinya, tiga hari penyelenggaraan WJF 2019 dari tanggal 1 sampai 3 November bisa dikunjungi sekitar 25 ribu pengunjung dan targetnya Rp200 ribu per orang. Maka harga festival ini sekitar Rp5 miliar," kata Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Jawa Barat Iwan Darmawan.
Menurut dia, untuk hitungan investasi secara makro keseluruhan di Kota Bandung maka harus dapat memunculkan nilai Rp50 miliar sehingga acara WJF 2019 ini juga turut mendorong kinerja ekonomi daerah.
Oleh karena itu, pihaknya melibatkan pendekatan 4.0 untuk registrasi setiap pengunjung yang akan hadir di acara melalui go tiket dan diharapkan dengan digitalisasi tersebut dapat menghitung secara tepat jumlah pengunjung.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan dengan mengedepankan sajian berbasis kebudayaan, diharapkan WJF 2019 dapat meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap budaya di Jabar.
"Dan yang terpenting. Kegiatan ini dapat membangun komunikasi budaya dengan provinsi di daerah," kata dia.
Menurut Dedi, WJF 2019 menampilkan keunikan kebudayaan setiap daerah di Jabar yang menjadi ikon saat ini.
"Kemudian WJF juga dirangkaikan dengan sebuah karnaval, Alhamdulillah yang terlibat di sini ada empat provinsi lain, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, DKI, dan Sulawesi Tengah," katanya.
Acara West Java Festival 2019 juga menghadirkan talenta terbaik Jawa Barat dan hiburan masyarakat dengan konten kebudayaan multietnis yang dikemas dengan mengikuti perkembangan zaman dan diselenggarakan event-event kecil menarik seperti pameran dan booth produk.
"Lalu ada juga karnaval diikuti 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dan 20 OPD yang ada di Jawa Barat. Dengan tema keanekaragaman budaya, etnik Sunda Betawi, Kecirebonan dan Priayangan," katanya.
Pihaknya berharap event yang diselenggarakan oleh Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dapat menambah semaraknya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.
Sejumlah penyanyi dan artis ibu kota seperti Gigi, Isyana Sarasvati, Dewi Gita, Yura Yunita dan sejumlah musisi kawakan asal Kota Bandung, meramaikan acara itu.
"Total ada 262 booth, dan calon pengunjung ada sekitar 44.000 melalui pendaftaran digital. Diharapkan dalam waktu tiga hari ini menggeliat pariwisata di Jawa Barat ini," katanya.
"Lalu, masyarakat Jabar juga bisa menikmati WJF ini karena rangkaiannya sangat bagus, para penyedia jasa juga terlibat di sini, diharapkan membuahkan hasil transaksi ekonomi yang ada di Jabar," lanjut Dedi Taufik.
Baca juga: Transaksi ekonomi "WJFest 2019" diprediksi capai miliaran rupiah
Baca juga: IIMS 2019 raih transaksi Rp3,1 triliun dengan jual 10.148 kendaraan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019