Pemerintah membantu pemulangan 25 warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, ke kampung halamannya setelah selama ini mengungsi di Wamena dan Jayapura, Papua karena terjadi kerusuhan di daerah itu.

"Insyaallah besok (8/10) pulang dan diterima di provinsi dulu, besok sore kami akan jemput mereka ke Bandung," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut Nurdin Yana kepada wartawan di Garut, Senin.

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Garut mencatat 25 orang asal Garut, sebanyak 18 orang di antaranya mengungsi ke Jayapura.

Pemkab Garut masih terus melakukan pendataan jumlah warga Garut yang berada di pengungsian atau tinggal di daerah Papua.

"Rencananya untuk warga yang mengungsi akan segera dipulangkan ke Garut," katanya.



Ia menyampaikan Pemerintah Provinsi Jabar sudah memfasilitasi proses pemulangan mereka dari Garut maupun dari kota/kabupaten lainnya di Jabar untuk kembali ke kampung halamannya.

"Pemprov Jabar sudah memfasilitasi kepulangannya," katanya.

Ia mengungkapkan seluruh warga Garut yang tinggal di daerah di Papua itu dalam keadaan selamat, tidak ada yang menjadi korban kerusuhan.

Mereka yang rata-rata sudah tinggal di Papua selama satu tahun itu, kata Nurdin, untuk bekerja sebagai penjual gorden atau memasang "wallpaper" dinding.

"Kerjanya ada yang jual gorden, ada juga yang pasang 'wallpaper' dinding," katanya.

Baca juga: BPBD Garut: Rumah rusak diterjang angin puting beliung mulai diperbaiki

Baca juga: TWA Gunung Papandayan di Garut aman dari bencana kebakaran hutan


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019