Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman menyatakan, keberadaan jalan tol yang saat ini masih dalam tahap perencanaan pembangunan tidak akan merugikan kawasan sentra pedagang oleh-oleh di Tarogong atau Jalan Raya Bandung-Garut, Jawa Barat, tetapi sebaliknya akan semakin ramai wisatawan karena jalan menuju tol melewati Tarogong.
"Tarogong (sentra oleh-oleh) saya kira masih lintasan exit tol," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, pemerintah pusat sedang merencanakan pembangunan jalan tol mulai dari Bandung yang tersambung dengan Tol Purbaleunyi, kemudian melewati Garut lalu Kabupaten/Kota Tasikmalaya.
Apalagi keberadaan tol tersebut, akan dibangun dua gerbang tol di Garut yang dampaknya akan memberikan keuntungan bagi Garut karena wisatawan akan banyak yang datang ke Garut.
"Kita berharap wisatawan kita akan bertambah jadi mungkin tidak akan mengganggu tempat lama (sentra oleh-oleh)," katanya.
Ia menyampaikan, kawasan sentra oleh-oleh di Tarogong akan mendapatkan manfaatnya yakni akan semakin ramai orang datang ke Garut.
Selain itu, lanjut dia, akan menambah titik keramaian lain yang akan mendongkrak pertumbuhan usaha sehingga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Garut.
"Ada tempat baru tidak mengubah tempat lama, ada pergeseran keramaian dan bertambah keramaian," katanya.
Sementara itu, Kabupaten Garut terkenal dengan destinasi wisata alam serta berbagai produk makanan khas dan juga kerajinan termasuk jaket kulit.
Kawasan sentra oleh-oleh tersebut di antaranya berada di Jalan Otto Iskandardinata atau Jalan Raya Bandung-Garut, kemudian sentra kerajinan kulit di Jalan Ahmad Yani.
Rencananya tahapan pembangunan itu akan dimulai pada pembebasan lahan di Garut tahun 2020, setelah itu dilakukan pembangunan jalan tol.
Baca juga: DPRD Garut: Pemda harus mengantisipasi calo tanah pembangunan jalan tol
Baca juga: DPRD harap pemerintah segera bangun jalan tol lewat Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Tarogong (sentra oleh-oleh) saya kira masih lintasan exit tol," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, pemerintah pusat sedang merencanakan pembangunan jalan tol mulai dari Bandung yang tersambung dengan Tol Purbaleunyi, kemudian melewati Garut lalu Kabupaten/Kota Tasikmalaya.
Apalagi keberadaan tol tersebut, akan dibangun dua gerbang tol di Garut yang dampaknya akan memberikan keuntungan bagi Garut karena wisatawan akan banyak yang datang ke Garut.
"Kita berharap wisatawan kita akan bertambah jadi mungkin tidak akan mengganggu tempat lama (sentra oleh-oleh)," katanya.
Ia menyampaikan, kawasan sentra oleh-oleh di Tarogong akan mendapatkan manfaatnya yakni akan semakin ramai orang datang ke Garut.
Selain itu, lanjut dia, akan menambah titik keramaian lain yang akan mendongkrak pertumbuhan usaha sehingga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Garut.
"Ada tempat baru tidak mengubah tempat lama, ada pergeseran keramaian dan bertambah keramaian," katanya.
Sementara itu, Kabupaten Garut terkenal dengan destinasi wisata alam serta berbagai produk makanan khas dan juga kerajinan termasuk jaket kulit.
Kawasan sentra oleh-oleh tersebut di antaranya berada di Jalan Otto Iskandardinata atau Jalan Raya Bandung-Garut, kemudian sentra kerajinan kulit di Jalan Ahmad Yani.
Rencananya tahapan pembangunan itu akan dimulai pada pembebasan lahan di Garut tahun 2020, setelah itu dilakukan pembangunan jalan tol.
Baca juga: DPRD Garut: Pemda harus mengantisipasi calo tanah pembangunan jalan tol
Baca juga: DPRD harap pemerintah segera bangun jalan tol lewat Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019