Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Garut Subhan Fahmi menyatakan pemerintah daerah (pemda) harus mengantisipasi keberadaan calo tanah yang dapat melambungkan harga tanah, sehingga bisa berdampak terhambatnya pembangunan jalan tol di wilayah Garut, Jawa Barat.

"Calo tanah ini harus diantisipasi oleh pemkab (pemerintah kabupaten), bukan tidak mungkin calo sudah banyak tahu informasi soal titik lokasinya di mana," kata Subhan Fahmi kepada wartawan di Garut, Jawa Barat, Senin.

Ia menuturkan pembangunan jalan tol dari Bandung menuju Tasikmalaya yang melewati wilayah Kabupaten Garut sejauh 27 kilometer itu akan membutuhkan banyak areal lahan milik warga yang harus dibeli pemerintah.

Rencana pembangunan jalan tol itu, kata dia, bisa jadi kesempatan bagi calo tanah untuk membeli tanah di areal terdampak pembangunan, agar nanti bisa menjual kembali tanahnya dengan harga lebih mahal dari harga pasaran sebelumnya.

"Bukan tidak mungkin harga tanah bakal melambung tinggi, soalnya sering kali menjadi momentum meraup untung," kata politisi dari Fraksi PKB itu.

Ia mengatakan pembangunan jalan tol sudah lama dibahas dan secepatnya akan dibangun. Jalan tol itu yang membentang mulai dari Kabupaten Bandung, Garut, kemudian Tasikmalaya.

Subhan mendukung pembangunan jalan tol tersebut, apalagi rencananya di Garut akan dibangun dua gerbang tol yakni sekitar Banyuresmi dan Cimaragas atau sekitar Kota Garut.

"Dengan adanya akses jalan bebas hambatan ini, maka ekonomi di Garut bakal meningkat, dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Garut," katanya.

Baca juga: DPRD harap pemerintah segera bangun jalan tol lewat Garut

Baca juga: Bupati: Pariwisata di Garut akan semakin maju jika ada Tol Cigatas

Baca juga: Garut siapkan akses jalan menuju gerbang Tol Cigatas







 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019