Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat  telah memberikan peringatan larangan kepada siswa di seluruh sekolah SMA dan SMK  di Kabupaten Garut untuk tidak ikut berdemonstrasi karena dikhawatirkan mudah terprovokasi.

"Bukan tidak boleh menyampaikan pendapat, tapi belum saatnya, takut terprovokasi," kata Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Disdik Jabar wilayah XI Garut, Asep Sudarsono, di Garut, Kamis.

Ia menuturkan, secara resmi Disdik Provinsi Jabar yang membawahi sekolah tingkat SMA/sederajat sudah memberi imbauan kepada setiap sekolah untuk menjaga siswanya agar tidak ikut berdemontrasi turun ke jalan bersama pengunjuk rasa lain.

Kepala sekolah di Garut, kata dia, diperintahkan untuk memantau pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan tetap menjaga siswanya agar berada di lingkungan sekolah masing-masing.

"Setiap kepala sekolah mengecek kehadiran anak didiknya di sekolah, jika ada yang tidak hadir segera konfirmasi kepada orang tuanya dan titipkan kepada orang tua agar anaknya tidak terlibat dalam unjuk rasa," kata Asep.

Ia menambahkan, setiap kepala sekolah dan guru diminta memantau juga kondisi di lapangan seperti kawasan Simpang Lima yang menjadi titik kumpul pengunjuk rasa, dan mengajak pulang jika ada siswa di lokasi tersebut.

Terkait ada siswa yang terlihat dalam kerumunan pengunjuk rasa, Asep mengakuinya, namun sebagian besar mereka hanya menonton aksi.

Adanya siswa yang terlihat terlibat unjuk rasa, kata dia, langsung mendapatkan perhatian dari gurunya, diminta kembali ke sekolah atau pulang ke rumah.

"Sebenarnya mereka kebanyakan menonton, karena kebetulan hari ini ada UTS jadi pulang sekolahnya lebih awal," katanya.

Sementara itu, mahasiswa menyampaikan aspirasi penolakan terhadap rancangan undang-undang (RUU) dan sejumlah tuntutan lainnya kepada Pemerintah Kabupaten Garut.

Aksi yang diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Garut tersebut berawal di kawasan Simpang Lima, kemudian melakukan aksi di kantor bupati dan DPRD Garut.

Aksi yang berlangsung tertib tersebut mendapatkan pengamanan dan pengawalan dari kepolisian.

Baca juga: Sekretariat DPRD Jabar hitung kerusakan akibat demo mahasiswa

Baca juga: Seorang Ibu cari anaknya yang terlibat demo di DPR
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019