PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) menyerahkan sepenuhnya penamaan Bandara Kertajati kepada Pemprov Jawa Barat melalui persetujuan DPRD Jawa Barat terkait munculnya petisi online mengganti nama bandara tersebut dengan nama BJ Habibie (alm).

"Pada dasarnya penamaan bandara ini kita serahkan kepada Pemprov Jabar yang tentu melalui persetujuan DPRD. Kita hanya sebagai pelaksana yang menjalankan bisnis bandara ini akan mengikuti apa yang dikehendaki masyarakat dan diputuskan Gubernur Jabar," kata Direktur PT BIJB Muhamad Singgih dalam siaran pers, di Bandung, Senin.

Baca juga: Ridwan Kamil apresiasi petisi Bandara Kertajati jadi Bandara BJ Habibie

Singgih mengatakan nama BJ Habibie akan membawa dampak baik buat Kertajati karena di Aerocity Bandara Kertajati sendiri rencananya akan ada semacam hanggar pembuatan produksi pesawat dari hasil ide BJ Habibie.

Isu penamaan Bandara Kertajati menjadi Bandara BJ Habibie mencuat sepekan ke belakang dan Bandara Kertajati yang saat ini masih menggunakan nama sementara dinilai pantas disematkan sebagai bentuk penghormatan Presiden RI ke-3 itu di dunia Dirgantara.

Baca juga: Hingga 22 September 2019, jumlah penumpang di Bandara Kertajati capai 243.756 orang

Singgih mengakui, nama mendiang BJ Habibie memang begitu besar dan harum di dunia Dirgantara baik nasional maumpun internasional.

Menurut dia, sosok teknokrat cerdas dan brilian itu sudah sangat dikenal lewat inovasinya di bidang kedirgantaraan dan penerbangan. Sedikitnya empat jenis pesawat, yakni N 250, R 80, C-130 Hercules, dan Dornier Do 31 menjadi hasil karyanya.

Sehingga penamaan BJ Habibie tidak masalah asal itu kesepakatan bersama.
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019