Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Arief Maulana di Bekasi, Senin, mengatakan anggaran yang dipakai merupakan bantuan dari pemerintah pusat.
"Membangun jalan baru biayanya lebih besar dibandingkan perbaikan atau pembetonan ulang," kata Arief.
Ia menjelaskan titik pembangunan jalan baru itu di antaranya lanjutan pembangunan jalan SS Jakasetia sepanjang 2,3 kilometer yang menghabiskan dana sebesar Rp50 miliar.
Jalan baru ini diproyeksikan memecah kemacetan sepanjang Jalan Raya Pekayon dari Jatiasih hingga Jalan Ahmad Yani. Adapun lahan yang dipakai merupakan sempadan saluran irigasi milik pemerintah pusat.
"Proyeksinya 4-5 lima kilometer. Yang sudah terbangun sekitar 1 kilometer," katanya.
Menurut dia setelah selesai pembangunan 2,3 kilometer, masih dibutuhkan pembangunan sepanjang 1 kilometer lagi sampai ruas Pasar Rebo, Jatiasih namun kebutuhan anggaran untuk penyelesaian jalan tersebut belum dihitung.
Titik lainnya adalah lanjutan pembangunan Jalan Pangeran Jayakarta sepanjang 1 kilometer dengan anggaran hingga Rp11 miliar. Jalan ini diproyeksikan memiliki panjang hingga 4 kilometer. Sedangkan yang telah terbangun sekitar satu kilometer.
"Sisanya tahun berikutnya tapi melihat ketersediaan anggarannya," ucapnya.
Terakhir lanjutan pembangunan jalan baru Underpass sisi barat. Anggaran yang digelontorkan tahun ini mencapai Rp10 miliar untuk 1 kilometer di Bekasi Jaya. Jalan ini diproyeksikan sepanjang tiga kilometer mulai dari Cut Mutia sampai simpang Durenjaya.
Arief mengatakan pembangunan jalan baru meliputi pembuatan konstruksi awal, tanggul, hingga betonisasi. Karena itu kebutuhan dana lebih besar dibandingkan hanya betonisasi ulang. Ketiga jalan baru tersebut bakal menjadi jalan protokol yang memiliki lebar 16 meter lengkap dengan median dan trotoar.
Dia menambahkan pertumbuhan jalan dibutuhkan untuk menyesuaikan pertumbuhan kendaraan di wilayah setempat. Data dari Dinas Perhubungan Kota Bekasi mencatat jumlah kendaraan bermotor diperkirakan mencapai 1,5 juta lebih. Adapun ruas jalan yang eksis baik protokol maupun jalan lingkungan mencapai 4000 kilometer.
Baca juga: 2.200 nelayan dan petambak Bekasi terdampak tumpahan minyak
Baca juga: Pelantikan DPRD Kabupaten Bekasi minggu kedua September
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019