PT Astra Internasional menjalin kerja sama dengan 350 sekolah menengah kejuruan (SMK) di Provinsi Jawa Barat (Jabar) kerja sama tersebut sebagai salah satu upaya "link and match" antara pelaku industri dengan SMK yang ada di Provinsi Jabar.
"Alhamdulillah hari ini reposisi kurikulum SMK di Jabar sedang dimulai dengan menitipkan relevansi SMK ke industri-industri. Jadi Astra sudah membimbing 350 SMK oleh kurikulum Astra, nanti teknologi dan investasinya oleh Astra," kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil, di Bandung, Kamis.
Ditemui seusai acara MoU antara PT Astra Internasional dengan Pemprov Jabar, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Gubernur Emil mengatakan MoU tersebut merupakan jawaban tentang masalah pengangguran lulusan SMK di Jabar.
"Jadi industri diajak untuk membina kurikulum SMK, kalau Astra saja bisa dengan 300-an SMK maka tinggal butuh 10 sampai 12 industri sebesar Astra yang akan menjadi mitra Jabar untuk membina SMK. Sehingga nanti lulusannya berkualitas dan diserap pasar maka pengangguran berkurang," kata dia.
Sementara itu, Kepala Divisi CSR PT Astra Internasional Riza Deliansyah menambahkan selain dengan Provinsi Jawa Barat, MoU terkait pengembangan link and match oleh pihaknya juga dilakukan di daerah lain seperti DKI Jakarta.
"Jadi MoU ini awalnya dengan Kemendikbud. Itu ada tiga daerah yang kita kembangkan yakni Jakarta, Jawa Barat dan Jateng atau Jatim. Hari ini MoU dengan Jabar, khusus untuk pengembangan link and match antara industri dengan SMK yang ada di Jabar," kata Riza.
Riza menjelaskan tujuan dilakukan MoU tersebut ialah untuk lebih mendekatkan apa yang ada di industri dengan apa yang disiapakan oleh SMK-SMK.
Dia menuturkan dalam MoU tersebut ada tiga kegiatan besar yang akan dilakukan yakni pertama capacity building atau melatih guru SMK sesuai teknologi terbaru yang dimiliki oleh PT Astra Internasional.
"Yang kedua ialah magang jadi guru SMK akan dibawa ke pabrik Astra, astra punya Toyota, Daihastu, Isuzu, BMW, itu perakitannya sebagaian besar di kita, terlebih daihastu desainer nya sebagai orang Indonesia. Jadi guru bisa magang di kita," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Alhamdulillah hari ini reposisi kurikulum SMK di Jabar sedang dimulai dengan menitipkan relevansi SMK ke industri-industri. Jadi Astra sudah membimbing 350 SMK oleh kurikulum Astra, nanti teknologi dan investasinya oleh Astra," kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil, di Bandung, Kamis.
Ditemui seusai acara MoU antara PT Astra Internasional dengan Pemprov Jabar, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Gubernur Emil mengatakan MoU tersebut merupakan jawaban tentang masalah pengangguran lulusan SMK di Jabar.
"Jadi industri diajak untuk membina kurikulum SMK, kalau Astra saja bisa dengan 300-an SMK maka tinggal butuh 10 sampai 12 industri sebesar Astra yang akan menjadi mitra Jabar untuk membina SMK. Sehingga nanti lulusannya berkualitas dan diserap pasar maka pengangguran berkurang," kata dia.
Sementara itu, Kepala Divisi CSR PT Astra Internasional Riza Deliansyah menambahkan selain dengan Provinsi Jawa Barat, MoU terkait pengembangan link and match oleh pihaknya juga dilakukan di daerah lain seperti DKI Jakarta.
"Jadi MoU ini awalnya dengan Kemendikbud. Itu ada tiga daerah yang kita kembangkan yakni Jakarta, Jawa Barat dan Jateng atau Jatim. Hari ini MoU dengan Jabar, khusus untuk pengembangan link and match antara industri dengan SMK yang ada di Jabar," kata Riza.
Riza menjelaskan tujuan dilakukan MoU tersebut ialah untuk lebih mendekatkan apa yang ada di industri dengan apa yang disiapakan oleh SMK-SMK.
Dia menuturkan dalam MoU tersebut ada tiga kegiatan besar yang akan dilakukan yakni pertama capacity building atau melatih guru SMK sesuai teknologi terbaru yang dimiliki oleh PT Astra Internasional.
"Yang kedua ialah magang jadi guru SMK akan dibawa ke pabrik Astra, astra punya Toyota, Daihastu, Isuzu, BMW, itu perakitannya sebagaian besar di kita, terlebih daihastu desainer nya sebagai orang Indonesia. Jadi guru bisa magang di kita," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019